Rabu, 06 Juni 2012

Hubungan Pasar Uang dan Hedging

Kelompok :
Mata kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan 2
Kelas : SMAK04  
Dosen : Dr. Prihantoro



PENDAHULUAN
       

    Pada dasarnya, bank berfungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat yang mempunyai dana lebih dan menyalurkannya kepada masyarakat yang kekurangan dana. Sumber dana bank terdiri dari deposito (tabungan, deposito berjangka, dan giro), sekuritas, dan modal. Dalam menggunakan dananya, bank menyalurkan dana yang telah dihimpunnya melalui cash reserves (cadangan kas), loan (kredit), securities (sekuritas), dan other assets (asset lainnya). Sekuritas adalah suatu bentuk kepemilikan atau surat berharga yang berguna untuk mendapatkan bagian dari suatu kekayaan yang menerbitkan surat berharga ini. Sekuritas merupakan salah satu penggunaan dana bank yang memberikan keuntungan terbesar setelah loan. Pasar uang merupakan salah satu tempat jual beli sekuritas yang dimanfaatkan oleh bank untuk memperoleh keuntungan.
    Sementara hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Dalam pasar uang, hal ini banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian yang mungkin timbul dari risiko investasi yang dilakukan. Hedging timbul didasari oleh ketidakpastian akan masa yang akan datang. Semua ketidakpastian mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan guna mengurangi risiko yang ada. Dalam paper ini penulis akan menjelaskan hubungan antara pasar uang dan hedging.

                                                                  PEMBAHASAN
   

Pasar Uang (Money Market)

1.    Pengertian Pasar Uang
Pasar uang atau money market merupakan pertemuan demand dan supply dana jangka pendek. Atau dapat diartikan pula sebagai suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik secara langsung maupun melalui perantara. Sedangkan yang dimaksud dengan dana jangka pendek adalah dana-dana yang dihimpun dari perusahaan maupun perorangan dengan batasan waktu dari satu hari sampai satu tahun, yang dapat diperjualbelikan didalam pasar uang. (Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2001:20).
Dana – dana yang dapat diperjualbelikan di pasar uang dapat berasal dari :
a.    Kelebihan uang kas dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b.    Kelebihan uang kas dari bank – bank
c.    Kelebihan uang kas dari perusahaan yang belum digunakan
Surat – surat berharga yang diperjualbelikan antara lain :
a.    call money, adalah pinjaman sewaktu – waktu (umumnya hanya berjangka beberapa hari)
b.    SBPU (Surat Berharga Pasar Uang)
c.    SBI (Surat Bank Indonesia)
d.    Surat promes / askep dan wesel dagang yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan non bank
Perwujudan dari pasar semacam ini berupa institusi dimana individu atau organisasi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek bertemu dengan individu yang memerlukan dana. Bank merupakan salah satu instansi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek dan berpartisipasi dalam pasar uang. Bank memanfaatkan pasar uang untuk mendapatkan keuntungan.
    Pasar uang juga mempunyai ciri-ciri: menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek; mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana; dan tidak terkait pada tempat tertentu seperti halnya pasar modal.

2.    Fungsi Pasar Uang
a.    Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek
b.    Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek
c.    Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi
d.    Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di Indonesia
Sedangkan fungsi utama pasar uang untuk bank adalah untuk meyalurkan dananya agar mendapatkan keuntungan, serta untuk mendapatkan dana jangka pendek. Pasar uang ini juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat penyaluran dana atas kelebihan likuiditas bank. Untuk kegiatan perekonomian, pasar uang juga merupakan sarana pengendali moneter (secara tidak langsung) oleh otoritas moneter dalam melaksanakan operasi terbuka, karena di Indonesia pelaksanaan operasi pasar terbuka oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia dilakukan melalui pasar uang dengan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) sebagai instrumennya.

3.    Tujuan Pasar Uang
Dari pihak yang membutuhkan dana :
a.    Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
b.    Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
c.    Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja
d.    Sedang mengalami kalah kliring

Dari pihak yang menanamkan dana :
a.    Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu
b.    Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan
c.    Spekulasi

4.    Mekanisme Pasar Uang
Pasar Uang berbeda dengan Pasar Modal yang tradingnya dilakukan melalui Bursa atau Stock Exchange. Pasar Uang sifatnya abstrak, tidak ada tempat khusus seperti halnya dengan Pasar Modal, transaksi pada Pasar Uang dilakukan secara OTC (Over The Counter Market), dilakukan oleh setiap peserta (partisipan) melalui Desk atau Dealing Room masing-masing peserta.

5.    Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uang sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak mengamati perkembangan pasar uang. Indikator pasar uang meliputi:
a.    Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (Rp). Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam bentuk rupiah.
b.    Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp). Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk rupiah.
c.    Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$). Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam hal pinjam meminjam dana dalam bentuk US $.
d.    Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$). Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam bentuk US $.
e.    JIBOR (Jakarta Interbank Offered). Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam antar bank.
f.    Suku bunga deposito Rupiah (%/Th). Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk Rupiah.
g.    Suku bunga deposito US$ (%/Th). Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan uangnya dalam bentuk US $.
h.    Nilai Tukar Rupiah (Kurs). Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
i.    Suku bunga kredit. Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan lainnya kepada para kreditor.
j.    Inflasi. Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus suatu waktu tertentu.
k.    Indeks Harga Konsumen (IHK). Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
l.    Sertifikat Bank Indonesi (SBI). Instrumen investasi jangka pendek yang bebas resiko.


Hedging

1.    Pengertian Hedging

Hedging merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko yang terkait dari langkah tertentu yang diambil seseorang. Hedging dalam aktivitas pasar uang adalah aktivitas untuk meniadakan risiko keuangan suatu perusahaan yang terjadi karena perubahan kurs. Hedging adalah transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari risiko kerugian akibat terjadinya perubahan kurs (Siamat, 1999).
    Hedging bisa juga dikatakan sebagai suatu posisi investasi yang dimaksudkan untuk mengimbangi potensi kerugian yang mungkin timbul oleh investasi lainnya. Singkatnya, hedging digunakan untuk mengurangi kerugian besar yang diderita oleh seorang individu atau sebuah organisasi. Hedging dapat terbentuk dari berbagai jenis instrumen keuangan, misalnya saham, asuransi, dan kontrak berjangka.

2.    Teknik-Teknik Hedging Jangka Pendek
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh transaksinya dalam jangka pendek, dijelaskan oleh Madura (2000:322-333) antara lain:
a.    Hedging memakai kontrak future
Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.
b.    Hedging memakai kontrak forward
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat. Keuntungan foward antara lain :
a) Menghindari dan memperkecil resiko kurs
b) Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah
Tujuan dari foward adalah :
a) Foward kontrak digunakan untuk mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta di masa mendatang
b) Jika ada suatu transaksi bisnis, foward kontrak dapat menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa yang akan datang telah ditetapkan.
c) Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
d) Untuk tujuan spekulasi
c.    Hedging memakai instrumen pasar uang.
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
d.    Hedging memakai opsi (option) valuta
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.


3.    Teknik-Teknik Hedging Jangka Panjang
Menurut Madura (2000:342-345) Ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu :
a)    Kontrak foward jangka panjang (Long foward)
Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang.
b)    Currency Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain:
1. Mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta
2. Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena pertukaran kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.
3. Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
4. Untuk tujuan spekulasi
5. Strategi gapping
Keuntungan swap :
1. Menghindari resiko pertukaran uang
2. Tidak menganggu pos-pos di balance sheet
c)    Parallel Loan
Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.

Hubungan antara Pasar Uang dan Hedging
    Mengapa hedging sering terjadi di pasar uang? Hal ini karena pasar uang sangat berfluktuatif per menit bahkan per detik.
   Fenomena hedging pada grafik di atas dapat kita ilustrasikan, misalnya ketika bank Mandiri membeli sekuritas pada pasar uang antara waktu 10.02-10.03 dengan harga 1,250 lalu antara waktu 10.03-10.04 terjadi peningkatan dengan nilai uang sebesar 1,500, apabila sekuritas tersebut di jual maka bank Mandiri akan mendapat capital gain sebesar 500, namun bank Mandiri memutuskan untuk ditahan (hedging) dengan harapan harganya bisa naik kembali.
    Terdapat pula istilah potential gain dan potential loss yaitu apabila sekuritas tersebut  belum di jual maka hal itu merupakan potensi dan hal itu tergantung pada trader (pemegang sekuritas) untuk memutuskan kapan akan menjual pada nilai yang dapat menghasilkan profit.
Fenomena yang lain yaitu ketika bank Mandiri membeli sekuritas pada pasar uang antara waktu 10.03-10.04  dengan nilai uang sebesar 1,500, lalu antara waktu 10.04-10.05 terjadi penurunan dengan nilai uang menjadi 500 maka terjadi potential loss sebesar 1,000, namun bank Mandiri memutuskan untuk ditahan (hedging). Pasar uang berhubungan dengan masuk dan keluarnya pasar, dan trader bebas masuk dan keluar pasar pada titik mana saja (lihat grafik), hal ini terjadi pada pasar valuta asing.
    Pada pasar uang sebaiknya pemilik sekuritas seharusnya mampu menganalisa secara rasional penyebab naik dan turunnya nilai uang tersebut sehinggga dapat memperkirakan dan mengetahui kapan waktunya untuk membeli atau menjual sekuritas pada pasar uang yang dapt menghasilkan capital gain.

                                                                         PENUTUP

    Hedging sering terjadi di pasar uang karena pasar uang sangat berfluktuatif, per menit bahkan per detik. Hedging terjadi ketika membeli sekuritas di pasar uang pada waktu tertentu. Lalu beberapa detik kemudian, harga sekuritas itu sudah berubah, baik naik atau turun. Jika naik, mungkin ada beberapa perusahaan yang lebih memilih untuk hedging. Dalam hal ini, pembeli sekuritas berharap harganya bisa naik lagi. Jika harga sekuritas tersebut turun, ada beberapa perusahaan yang lebih memilih hedging. Hal ini diharapkan agar harganya bisa naik kembali. Inilah hubungan antara pasar uang dan hedging.

Sumber :
Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. Pengantar Pasar Modal, cet. III, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.