Sabtu, 29 Desember 2012

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

     Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia bisa dikatakan semakin cemerlang. Hal ini dapat dilihat dari semakin menjamurnya bank dan lembaga keuangan lainnya yang berbasis syariah. Sejak awal tahun 2000, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia kian hari kian subur. Ditambah lagi dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat yang berdampak pada perekonomian dunia semakin membuat nama ekonomi syariah semakin melejit. Ekonomi syariah digadang-gadang sebagai sistem ekonomi yang tidak terguncang akibat krisis yang terjadi di dunia. Bahkan ekonomi syariah dipandang sebagai sebuah alternatif dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi dunia.
     Dalam ajaran islam, ekonomi merupakan salah satu hal yang dibahas dan mempunyai aturan. Semua sistem dan aturan dalam ekonomi syariah ini mengacu pada al-qur’an dan hadist. Inti dari sistem ekonomi syariah adalah perekonomian yang dilakukan berdasarkan dengan prinsip hukum islam dan mengharamkan adanya riba. Maka tak heran ekonomi syariah mulai banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia karena sistem perekonomian ini dianggap menguntungkan dan adil bagi berbagai pihak dalam kegiatan ekonomi. Bila dalam sistem ekonomi konvensional pemilik modal yang lebih dominan di untungkan, lainnya halnya dalam sistem ekonomi syariah semua pihak akan sama-sama diuntungkan.
     Masyoritas penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah beragama islam dan merupakan negara muslim terbesar di dunia juga turut andil dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sistem ekonomi syariah yang dapat dikatakan transparan, adil, dan stabil menambah daya tarik masyarakat untuk beralih ke sistem ekonomi syariah. Akan tetapi, jumlah penduduk islam yang dominan dan besar tidak menjamin berkembangannya ekonomi syariah yang berkualitas. Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman sebagian besar masyarakat tentang ekonomi syariah dan masih kurangnya sumber daya manusia yang profesional dalam bidang ini. Akan tetapi masalah ini dapat disiasati dengan seringnya sosialisasi tentang ekonomi syariah dan dapat juga dijadikan salah satu bidang ilmu di perguruan tinggi agar dapat mencetak tenaga profesional dalam bidang ini.
Implementasi eksistensi ekonomi syariah di Indonesia salah satunya tercermin dari semakin banyaknya bank syariah, pegadaian syariah, KPR syariah, asuransi syariah dan lembaga keuangan lainnya yang berbasis syariah. Dari beberapa lembaga keuangan yang ada, lembaga perbankan merupakan salah satu instrument keuangan syariah yang berkembang paling pesat. Hingga saat ini di Indonesia tercatat ada 11 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah, dan 149 BPR syariah. Masyarakat mulai melirik bank-bank syariah karena dinilai lebih menguntungkan, selain tidak adanya bunga yang tinggi, bank syariah juga menawarkan prinsip bagi hasil sehingga sama-sama menguntungkan baik untuk pihak bank maupun nasabah.
     Akan tetapi, semua elemen dalam ekonomi syariah ini tetap membutuhkan pengawalan dalam sistem dan pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari melencengnya prinsip-prinsip islam dalam kegiatan operasionalnya. Selain itu juga pengawalan sistem ekonomi syariah di Indonesia diperlukan untuk menghindari lembaga-lembaga keuangan yang berkedok syariah. Semakin maju dan berkembangnya sistem ekonomi syariah di Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan serta memberi warna baru dalam perekonomian Indonesia serta menyegarkan perekonomian Indonesia. Perkembangan ekonomi syariah ini diperkirakan masih akan terus berkembang dengan pesat di Indonesia karena tingginya animo masyarakat serta berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh sistem ekonomi syariah.

Sumber: dari berbagai sumber

Tabungan Berencana

     Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan sahabat lama saya, berbagai topik kami perbincangkan saat pertemuan itu dari hal yang klise seperti menanyakan kabar, kesibukan, sampai rencana setelah lulus kuliah nanti. Perbincangan kami pun berlanjut ke rencana ke depan kami. Tak disangka sahabat saya ini sudah mempersiapkan setiap detail biaya serta rencana yang akan dia lakukan di masa depan terutama setelah lulus kuliah. Maklum, karena jurusan yang kami ambil adalah sama yaitu ekonomi akuntansi, maka rencana keuangan pun sudah dia pikirkan dengan matang. Akhirnya perbincangan kami pun melebar ke salah satu produk tabungan sebuah bank. Dia awalnya bercerita bahwa setelah lulus kuliah nanti dia tak ingin merepotkan orang tuanya saat masa tenggang mencari pekerjaan, maka sejak dari sekarang dia telah menabung untuk bekal dia saat setelah lulus kuliah. Saya pun tak heran dan merasa wajar saja jika setiap orang mempunyai tabungan mempunyai tabungan. Tapi, keheranan saya pun muncul ketika dia bercerita tentang perbedaan tabungan ini dengan tabungan pada umumnya yang biasa kita lakukan di bank. Tabungan ini mempunyai jangka waktu serta mempunyai nominal tertentu yang wajib disetorkan setiap bulannya. Jadi seolah-olah kita mempunyai hutang yang harus dibayar setiap bulan tapi sebenarnya kita menabung. Bisa juga dikatakan kita “dipaksa” untuk menabung.
     Salah satu produk sebuah bank syariah yang cukup terkemuka ini merupakan Tabungan Berencana. Jadi tabungan ini merupakan tabungan yang memang sudah direncanakan dan mempunyai tujuan tertentu. Tabungan berencana ini berjangka serta memberikan kepastian berapa besar uang yang akan kita terima nantinya saat periode tabungan habis. Dana yang dapat kita terima saat habis periode yang telah ditentukan berkisar Rp 1.200.000,- hingga Rp 200 juta. Kita pun dapat memilih jangka waktu atau periode kita menabung serta besaran tabungan yang akan disetorkan setiap bulannya. Pilihan jangka waktu ini tersedia antara 1 sampai 10 tahun. Sedangkan setoran perbulannya minimal Rp 100.000,-. Jadi, kita dapat menyesuaikan kemampuan kita dan kebutuhan kita. Selain jumlah yang harus disetorkan dan periode tabungan tidak dapat diubah, perbedaan tabungan ini dengan tabungan biasa juga terlihat dari saldo tabungan yang tidak dapat ditarik. Jadi kita diajarkan konsisten terhadap tabungan kita. Jika kita menutup tabungan ini sebelum jatuh tempo maka bank tersebut akan mengenakan biaya administrasi pada kita. 
     Setelah mendengar cerita tersebut, saya pun tertarik dan berminat untuk membuka tabungan berencana ini. Jika uang saku saya setiap minggunya Rp 400.000,- maka dalam sebulan saya pasti mampu menyisihkan uang untuk ditabung minimal Rp 200.000,-. Sebenarnya saya pun sering menyisihkan uang untuk di tabung, baik itu di celengan maupun di bank, tetapi jika saat pergi ke mall atau hang out dengan teman-teman terkadang dengan mudahnya saya pergi ke ATM untuk mengambil uang. Jika uang yang saya tabung ini di tabungkan di tabungan berencana, maka hal itu bisa dihindari. Saya pun menanyakan bagaimana caranya saya dapat membuka rekening tabungan itu. Ternyata prosesnya pun mudah dan gampang, kita cukup mendatangin bank tersebut lalu di Costumer Service (CS) kita bisa konsultasi tentang rencana dana masa depan kita dan CS pun akan membantu kita untuk menentukan jumlah yang harus ditabung untuk mencapai target kita. Hanya dengan syarat umur minimal 18 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo dan membawa KTP/SIM/paspor, kita sudah dapat membuka tabungan berencana ini.
      Kemudahan dan kelebihan tabungan berencana ini tentunya semakin menambah ketertarikan saya terhadap salah satu produk perbankan yang satu ini. Dan dalam waktu dekat saya berencana akan membuka tabungan ini. Tetapi, kelemahan dari tabungan ini adalah jika kita mempunyai kebutuhan yang mendesak kita tidak bisa mengambil uang ini untuk menutupi kebutuhan itu. Diluar dari kelebihan dan kekurangannya, tabungan berencana ini sebenarnya baik untuk mendidik kita agar lebih dapat menata keuangan dan rencana masa depan. Selain itu, tabungan ini jelas sekali mencerminkan usaha bank memberikan berbagai kemudahan dan berbagai pilihan untuk kita akan membudayakan kebiasaan menabung. Sebenarnya hal ini memberikan keuntungan baik untuk para nasabah maupun bank. Sebagai nasabah, kita akan belajar untuk menyisihkan uang dan menata keuangan. Sedangkan dari sisi bank, bank akan mendapatkan dana yang dapat diputarkan dalam produk perbankan lainnya seperti pemberian pinjaman. Dengan begitu, mobilisasi dana masyarakat akan lebih cepat dan hal ini secara tidak langsung akan mendongkrak perekonomian masyarakat.

Senin, 03 Desember 2012

Romantisme Pantai Carnaval Ancol

     Jadwal kuliah memang terkadang sulit untuk ditebak, seperti hari itu (Kamis, 30 Agustus 2012) dosen berhalangan untuk hadir. Saya dan teman saya memutuskan untuk pergi berekreasi ke tempat yang indah, murah, dan dekat. Lalu setelah berdiskusi kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Carnaval Ancol. Tepat jam 10:00 WIB pagi kami berangkat dari Depok menggunakan kereta menuju stasiun Jakarta Kota, sesampainya di stasiun kami melanjutkan perjalanan kami dengan angkot yang menuju Ancol. Tak perlu khawatir jika kita tak tahu dimana harus berhenti untuk menuju pantai, cukup mengatakan tujuan kita pada supir angkot maka semuanya beres. Kami pun diturunkan di tempat yang disebut oleh supir angkot sebagai pintu masuk ke pantai carnaval. Untuk menuju ke dalam, kita bisa menggunakan ojek atau berjalan kaki. Dan sekitar jam 11:30 WIB kami pun sampai di Pantai Carnaval Ancol yang kami tuju. Sebelum lebih jauh menulusuri pantai, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di pinggiran pantai sambil melepas lelah.

Suasana pinggir pantai

     Berhubung hari itu bukan merupakan hari libur, jadi suasana disana tidak terlalu ramai. Jujur saja sebagai warga luar kota Jakarta, saya baru kali ini pergi ke Pantai Carnaval Ancol. Kesan pertama yang saya dapat dari tempat ini adalah indah dan romantis. Tak heran tempat ini menjadi salah satu tempat rekreasi favorit warga Jakarta untuk menghabiskan liburannya. Selain bisa menikmati pemandangan pantai yang cukup tenang, tempat ini juga memiliki ruang yang cukup terbuka dan luas yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan dan cocok dijadikan tempat wisata keluarga maupun pasangang muda. Tapi tahukah Anda, tempat yang merupakan bagian dari kawasan rekreasi terpadu Taman Impian Jaya Ancol ini menyimpan sisi romantisme tersendiri. Dari mulai memasuki kawasan ini sampai tepat berada di dalamnya dijamin mata kita akan dimanjakan dengan eksotisme tempat ini.
    Sebelum memasuki Pantai Carnaval Ancol, mata saya langsung dimanjakan dengan pemandangan pepohonan hijau dan pohon kelapa yang tertanam sepanjang jalan menuju pantai. Tak berhenti disitu, beberapa restoran cepat saji dan gedung pencakar langit pun tertata dengan rapih dan indah disekitarnya. Gaya modern nan indah dan asri jelas terlihat sepanjang jalan dan bibir pantai. Memasuki pantai, suasana pantai dengan angin yang sepoi-sepoi langsung membuat saya terhayut dalam suasana. Arus pantai yang cukup tenang pun membawa kedamaian tersendiri. Tak hanya itu, mata saya pun dimanjakan dengan indahnya laut yang berkilauan dan putihnya pasir pantai. Semua unsur modern dan alam itu seolah bergabung menjadi suatu harmoni indah.
    Pesona pantai Ancol masih akan memanjakan siapa pun yang datang. Di salah satu sudut pantai ada sebuah dermaga kayu yang bisa kita lewati untuk sekedar menikmati indahnya pantai. Kita juga bisa berjalan menelusuri dermaga sambil sesekali mengambil foto atau bahkan menikmati makan siang yang romantis di café dermaga cinta yang berada tepat di tengah-tengah dermaga. Semua itu dijamin akan membuat siapa pun terhayut dalam suasana yang romantis. Sayang sekali waktu itu saya tidak mengambil gambar café dermaga cinta yang berada disana. Dan inilah beberapa foto yang saya ambil di saat berjalan-jalan menelusuri dermaga di pantai ancol.


Keindahan diatas dermaga

     Saat kami menelusuri dermaga tersebut, mata kami dimanjakan dengan pemandangan laut yang tenang dan indahnya gedung pencakar langit yang ada disekitar pantai. Selain itu, saat kita melihat air laut dari atas dermaga kita dapat melihat beberapa ikan dan ubur-ubur yang berenang di sekitar dermaga kayu. Sepanjang dermaga pun terdapat lampu-lampu yang cukup besar yang bisa kami bayangkan betapa indahnya saat malam hari. Jika kurang puas berjalan disekeliling dermaga, kita pun dapat berkeliling sekitar laut menggunakan perahu nelayan yang memang disewakan. Disekitar dermaga kita tidak akan sulit untuk menemukan perahu nelayan yang disewakan. Biasanya para nelayan menawarkan harga Rp 50.000,- untuk menelusuri pinggiran laut beberapa saat.
     Semua hal tersebut membuat perjalanan singkat kami di pantai ini menjadi sangat berkesan dan romantis. Dan akhirnya perjalanan kami pun di Pantai Carnaval Ancol diakhiri dengan salah satu momen yang romantis kembali. Menjelang sore kami pun memutuskan untuk melihat sun set di pinggir pantai. Keindahan matahari yang terbenam pun membenamkan kami dalam suasana. Jadi, siapa bilang harus pergi ke Paris atau Bali untuk merasakan suasana yang romantis, di Jakarta pun kita punya sudut romantis seperti Pantai Carnaval Ancol ini.