Minggu, 09 November 2014

Gaji Fresh Graduated Sejumlah Perusahaan

Kali ini saya akan mengshare kembali sebuah artikel yang saya rasa cukup menarik dan bermanfaat terutama bagi para fresh graduated. Artikel ini juga bisa di akses dari sumbernya klik disini. Cekidot.. 

Ini daftar gaji fresh Graduated S1 beberapa perusahaan besar yang berseliweran di dunia maya dan bisik-bisikan  teman-teman untuk pegawai organik direct hire. Kalau ada update silahkan koreksi ya. Jika ada kekurangsesuaian dari data ini, bisa di share juga di sini. Sebagai pencerahan. Ada beberapa faktor yangharus  jadi pertimbangan seorang lulusan muda Perguruan Tinggi dalam memilih pekerjaan.
  1. Masalah gaji. Jujur saja, tak bisa dipungkiri bahwa gaji merupakan pertimbangan awal dalam memilih pekerjaan. Ini hasil survey saya melihat teman-teman. Ada yang bilang karena passion, setelah saya lihat passion mereka mengikuti berapa bayaran yang ditawarkan perusahaan itu. Disini jangan hanya lihat angka bulat yang didapatkan per bulan saja. Tapi lihat akumulatif pe tahun nya berapa.
  2. Setelah gaji faktor lain yang harus dipehatikan adalah masalah tanggungan kesehatan. Sebenarnya, sekaran ini biaya kesehatan sangat mahal. Perusahaan yang berani menanggung kesehatan pekerja nya adalah perusahaan yang care dan mau untuk menjaga pekerja nya. Untuk kesehatan bisa dilihat dari asuransi yang dipakai berapa limit nya, berapa plafon kamar nya apakah hanya meng cover 50% nya atau bagaimana.
  3. Lingkungan kerja. Ini termasuk dalam faktor realistis dan sangat berpengaruh terhadap keinginan pekerja untuk memilih. Apabila point satu (salary) bisa terpenuhi tetapi lingkungan kerja nya tidak sesuai dengan hati nurani kita  tidak akan mendukung perkembangan karir kita disitu.
Daftar Gaji Freshgraduated 
*Lembaga Negara/Kementrian*
  1. BI: 9,1 juta perbulan (THR 2x gaji + Bonus tahunan 5x gaji, + uang cuti 1x gaji)
  2. Depkeu: 6-8juta perbulan (untuk pajak&beacukai) lainnya 4.5juta/bulan
  3. BPK: 5-6perbulan
  4. Sekretaris negara: 3-5juta
*Manufaktur*
  1. Astra Daihatsu Motor : GP 5,75 + Transport 40 rb/hari + meal 13.500/hari + bonus akhir tahun 9-13x Gaji
  2. Toyota manufacturing Motor Indonesia (TMMIN) : GP 5,8 Jt+ Transport 1,6 Jt + tunj.komunikasi 120 rb/bulan + tunj.kesehatan 200 rb/bulan, plus bonus 6 kali gaji (minimal)
  3. Toyota Astra Motor : THP 6,5 Jt
  4. Nissan Motor : GP 3,3 Jt + Transport 21 rb/hari
  5. Honda Sales Operation : GP 4,5 jt + transpor 25 rb/hari + bonus akhir tahun 7-10 GP
  6. United Traktor : GP 6 Jt + tunjangan lain 1 Jt, bonus 10-12x gaji
  7. MT Multi Strada : 3,4 Jt
  8. Philips Batam : 4 Jt
  9. Samsung Indonesia: Basic GP5 jt, THP 6-7 Jt
  10. Auto 2000 : THP 5-6 juta/bulan (non sales)
*Kantor Akuntan Publik:*
  1. Pricewaterhouse Coopers  4,7 jtan
  2. Ernst & Young =4 jtan
  3. KPMG = 4,75jtan
  4. Deloitte 4,5 Jt
di Akuntan publik rata2 banyak lembur (biasanya 30 rb/jam) ini yang bikin


payroll akhir bulan mungkin besar. Jadi THP rata2 akuntan publik antara

6-8juta

FMCG
  1. UFLP Unilever =7,8 Juta
  2. P&G =  7-8 Juta
  3. MT Nestle= 5-6 Juta
  4. MT Danone Star =5-6 juta
  5. Jonshon & Jonshon= 4-5 Juta
  6. MT Kraft 5 jt an
  7. Sampoerna = 5.5jtan untuk SAM (Spv Area Marketing) dan 8 jt an untuk Graduate Trainee 17x setahun
  8. Djarum = 5jutaan untuk fresh
Rata-rata di FMCG  dapat uang pulsa, dapat mobil dinas ama BBM ditanggung, uang entertaintment di bagian marketing nya.
*Jasa Keuangan*
  1. MDP Bank Muamalat: 4,75jt, 1 thn minimal 14,5x gajian
  2. BNI (ODP) : 4,6 Jt + Transport 23.000/hari
  3. Bukopin (MODP) : 6,8 Jt, 20-24x gajian/tahun
  4. Citibank (Management Assoiate): 8.1 Jt
  5. Mandiri ODP = 4,5 Juta
  6. Officer CIMB  Niaga = 5 jtan
  7. MDP BCA = 5,75jtan
  8. GMAP PermataBank = 5jtan
  9. RMT HSBC = 6-7jtan
  10. International Graduate Standard Chartered =6-7jtan
  11. PPS BRI = 5 Jt-an tapi bonus 8 x gaji setahun, so total dlm setahun bisa terima 21x gaji
  12. Astra Credit Companies (ACC) – Future Leader Program : GP 4,75 + Transport 68.000/hari (gross)
Oil Industry (KKKS, EPC, Services)
  1. Total E&P 12jtan setelah program trainee nya ex: WET, WST, WCST, DST
  2. Conoco Philips 13jtan (Petrotech Aprentice Program)
  3. British Petroleum  13jtan (BP Challenger)
  4. BPS Pertamina (PIMR dan Upstream  9.65, Refinery/M&T 8-9 jtan, Keuangan/CSS/Legal/ 7-8 jt) Setahun bisa sampai 20x gaji
  5. PHE ONWJ= 13 jtan
  6. Haliburton (freshgrad) 7 Jtan
  7. Exxon 14 jtan
  8. CNOOC = 9-10jtan
  9. Schlumberger Jakarta Base Salary 10 Jt
  10. Mcdermott (Batam Base) =8Jt an
  11. Chevron: 15jtan (Drilling Site Manager bisa 20jt an)Pupuk Kaltim = 6juta
  12. PT Badak 12juta engineer
  13. Petrokimia gresik fresh grad 6 bulan pertama (masa training) 4,3
  14. Rekayasa Industri 6,5 Jt + Bonus project
  15. Kellog Brown & Root 5 jt an
  16. Technip 5 jt an
  17. Tripatra 5 jt
  18. DSME 7,2 Jt
Sektor Natural Resourches
  1. Bakrie Sumatera Plantation : 4,2 Jt
  2. Arutmin : 8,5 Jt (Gross) untuk engineer,  bisa sampai 20x gaji setahun
  3. Adaro Energy : 8,8 Juta untuk engineer plant
  4. Berau Coal : 9Jt (Gross) untuk engineer plant
  5. KPC = 10 jtan dapat tiket Pulang pergi naik pesawat mereka kl pingin cuti
  6. PAMA = 6jutaan tiket pulang dibayarin standar garuda
  7. Freeport: 5juta + tunjangan 40% dari gaji + tunjangan laen jadi total 9-12jtan
  8. Thiess: 8juta
*Sekuritas*
  1. MT Danareksa 4,5 S1 tapi disesuikan berdasarkan jenjang pendidikan S1, S2
*Consulting*
  1. Accenture 4-5jtan + allowance 300 rb/hari
  2. McKinsey 8-9jtan, masih dapet OT so THP gede banget
  3. AT Kearney 15-17 juta, ga ada uang lembur lagi
*Telecommunication*
  1. Indosat = 5
  2. XL = 5.5
  3. Telkomsel = 5jt an setahun 23x
  4. Telkom = Dijawa 4.8 di luar jawa 5juta dan sama 23x setahun
Rata-rata perusahaan telco, akumulatif gaji per tahun nya bisa menyamai akumulatif gaji di oil industry. Bonus2nya gila
*BUMN/Perusahaan lainnya*
  1. PLN = 5,2 jt an setahun 18x gaji
  2. ANTAM= 6 jt
  3. Pelindo : 5,5 Jt (lebih dari 24 x gaji setahun)
  4. PT Indah Karya : 3,75jt
  5. PT. Pembangunan jaya : 2.7-35 Jt
  6. PT Timah : 5,3 Jt
  7. Krakatau Steel : MT 3 Jt, setelah diangkat 5, 7 Jt
  8. MT Krakatau Posco : 5,7 JT
  9. Angkasa Pura I : THP = 6,5 Juta, 18x gaji setahun
  10. Aeroasia GMF : GP 3 Jt/bulan + Transport 85 rb/hari

Minggu, 19 Oktober 2014

Share Artikel: "Habis Lulus Kuliah, Mending Kerja Dulu Atau Langsung S-2?"

Kali ini saya akan menshare sebuah artikel yang cukup bagus untuk para mahasiswa yang baru lulus kuliah. Lulus kuliah memang salah satu hal yang sangat diinginkan olehh setiap mahasiswa tak terkecuali saya, tapi ternyata saat waktu itu tiba mungkin beberapa di antara kita termasuk saya bingung menetukan pilihan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Mencari kerja pun saat ini bisa dibilang cukup sulit apalagi jika kita membidik perusahaan-perusahaan yang bagus. Jika melanjutkan S2 rasanya malu untuk terus menerus membebani orang tua. Saya mungkin salah satu yang beruntung, karena mendapat tawaran fast track di Universitas saya hingga saya bisa menempuh S1 dan S2 hanya kurang lebih selama 4 tahun 4 bulan. Tapi, kegalauan lainnya muncul. Problematika itu adalah apakah saya dapat dengan mudah mendapat pekerjaan dengan tittle akademik saya akan tetapi tanpa memiliki pengalaman? mungkin jawbannya bisa iya bisa tidak, Jika saya berniat melamar pekerjaan sebagai seorang dosen atau pendidik mungkin jawabannya iya, tapi jika yang saya tuju adalah perusahaan-perusahaan besar saya juga sedikit meragukan. Dengan kelebihan tittle akademik saya mungkin saat melamar pekerjaan saya mempunyai nilai plus dibanding para pesaing yang tittlenya S1, akan tetapi kadang pengalaman menjadi point lebihi penting. Nah, ini semua kembali kepada diri kita masing-masing bagaimana kita "menjual diri" kita pada perusahaan yang kita tuju. Agar value kita lebih maka kita harus mempunyai skill yang lebih baik. Selain itu tentunya usaha dan doa. 
Kembali ke topik utama, tujuan tulisan saya kali ini akan menshare sebuah artikel yang cukup memberi pencerahan dan pertimbangan. Saya kutip artikel ini dari: klik disini.

Nah ini adalah artikelnya:

Apakah selepas skripsi selesai kamu sudah bisa bebas dari kegalauan hidup?Jawabannya: tidak. Setelah bebas dari dilema mahasiswa tingkat akhir kamu masih harus dihadapkan pada pilihan hidup yang akan sangat berpengaruh bagi masa depanmu: lanjut kuliah S-2 atau kerja?
Ada yang bilang, langsung lanjut sekolah aja karena otak masih segar. Tapi ada juga yang menyarankan untuk langsung turun ke dunia kerja dan cari pengalaman sebanyak-banyaknya. Bingung gak tuh? Kali ini Hipweeakan paparkan keuntungan dan kekurangan dari masing-masing pilihan.

Dilema Para Fresh Graduates Dalam Perjuangan Mencari Kerja

Perjuangan sarjana baru mencari pekerjaan
Perjuangan sarjana baru mencari pekerjaan via en.bloguru.com
Hampir semua orang yang sudah lulus kuliah hanya akan lega di hari wisudanya. Rasanya semua perjuangan terbayar di hari perayaan tersebut. Tapi keesokan harinya pertanyaan mulai bermunculan di kepala,
“Udah lulus nih. Udah dapat gelar. Terus harus ngapain?”
Biasanya para sarjana baru akan akrab dengan job fair dan berbagai laman rekrutmen pegawai. Dari kehidupan mahasiswa yang nyaman, secara tiba-tiba kamu yang baru lulus akan dihadapkan pada status baru sebagai pengangguran dan pencari kerja.
Menurut Recruitment Beast, sebuah perusahan rekrutmen dari Filipina, setidaknya ada 3 dilema yang dihadapi oleh mahasiswa yang baru saja lulus kuliah:
  1. Pekerjaan impianmu mensyaratkan pengalaman kerja minimal 2 tahun. Dapat pengalaman dari mana coba, kamu kan baru lulus kuliah!
  2. Persaingan untuk lulusan baru sangat ketat. Jumlah pekerjaan tidak sebanding dengan angkatan kerja yang lulus setiap tahunnya.
  3. Gaji yang ditawarkan jauh dibawah ekspektasi.
Ini membuat banyak lulusan baru banting setir untuk mengambil pendidikan lanjutan di tingkat Master.

Sebenarnya S-2 Akan Membentukmu Jadi Apa?

Kerja dulu atau lanjut S2?
Kerja dulu atau lanjut S-2? via hiroshi-okamoto.com
Sebelum membahas kelebihan dan kekurangan bekerja atau melanjutkan pendidikan S-2 selepas lulus, mari kita lihat dulu apa yang ditawarkan oleh pendidikan lanjutan di tingkat Master. Berbeda dengan pendidikan tingkat sarjana yang mencetak mahasiswa untuk mengerti dan mengaplikasikan pengetahuan yang dihasilkan orang lain, mahasiswa S-2 dituntut untuk jadi salah satu produsen ilmu pengetahuan.
Di awal pendidikan, mahasiswa S-2 akan dihadapkan pada berbagai kelas yang harus diambil. Kegiatan belajar di kelas akan lebih didominasi aktivitas diskusi, dibanding mendengarkan ceramah dari dosen. Sebagai mahasiswa pasca sarjana kamu dituntut aktif melakukan pembelajaran secara mandiri.
Mahasiswa pasca sarjana dituntut aktif untuk melakukan riset
Mahasiswa pasca sarjana dituntut aktif untuk melakukan riset via mmpt.pasca.ugm.ac.id
Pada 1-2 semester terakhir, aktivitas mahasiswa pascasarjana akan lebih banyak terfokus pada kegiatan riset. Pengetahuan yang lebih mendalam tentang bidang studi yang sedang kamu geluti tidak akan datang dari kelas, melainkan dari aktivitas langsung di lapangan.
Kamu akan punya kesempatan untuk bekerja bersama dosen dalam menyelesaikan sebuah riset. Mahasiswa Pascasarjana juga memiliki kesempatan luas untuk magang di berbagai organisasi.
Secara garis besar, pendidikan di tingkat Master memang mempersiapkan seseorang untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman profesional lewat proses riset dan pembelajaran yang dilakukan secara mandiri.

Apakah Pendidikan Pascasarjana Akan Menjamin Karirmu Lebih Cemerlang?

S1 cukup gak sih? Atau harus S2?
S-1 cukup gak sih? Atau harus S-2? via sis.binus.ac.id
Steve Icampo, manajer of Worldwide Staffing di Amphenol Corporation, dalam sebuah wawancara menyatakan bahwa pendidikan Pascasarjana tidak akan serta merta menjamin kesuksesan seseorang.
“You should not assume that education will get you to where you want to go; what will get you there is you.”  (Jangan pernah punya asumsi bahwa pendidikan akan membawamu mencapai impian. Yang membuatmu bisa mencapainya adalah kamu sendiri.)
Sebelum seseorang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat Master, menurut Icampo, ada baiknya orang tersebut memiliki pengalaman kerja terlebih dahulu. Pengalaman kerja yang dibarengi dengan pendidikan akan membuat seseorang makin ahli di bidang yang ditekuninya.
Dalam wawancara yang sama, Icampo mengingatkan para calon pencari kerja yang berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana untuk terus bertanya kepada diri mereka sendiri, dan tetap membekali diri dengan pengalaman kerja:
“Bayangkan hal apa yang ingin kamu lakukan setelah lulus. Kamu harus bisa membuktikan ke pasar persaingan pencari kerja bahwa kamu punya kelebihan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Kamu tidak akan pernah tahu hal yang bisa kamu jual dalam dirimu kalau kamu tidak benar-benar mencarinya. Dan terkadang, satu-satunya cara untuk mencari dan menemukan itu adalah dengan bekerja”.
Yang terpenting kamu punya passion
Yang terpenting kamu punya passion via livedoor.blogimg.jp
Pendapat lain datang dari Hannes Vedin, konsultan HRD senior untuk Perusahaan Capgemini dari Swedia. Menurutnya, ada perbedaan mendasar dalam keahlian lulusan program Sarjana dan program Pascasarjana.
“Kebanyakan lulusan Master lebih dewasa dalam menghadapi dinamika di dunia kerja. Mereka juga lebih luwes menerjemahkan pengetahuan yang mereka miliki kedalam sebuah aksi nyata.
Punya gelar Master memang menguntungkan, tapi perusahaan juga tertarik untuk mendapatkan orang dengan passion yang kuat. Saat ada orang dengan ambisi dan passion yang sesuai dengan perusahaan, semangat yang dia miliki setara dengan gelar Master yang barangkali belum didapatnya”.
Dari pendapat praktisi diatas bisa disimpulkan bahwa meskipun pendidikan Pascasarjana bisa membawa keuntungan dalam proses mencapai karir impian, tapi dia bukanlah segalanya. Keahlian teknis dan passion yang kuatlah yang akan lebih menentukan kesuksesanmu.

S-2 Itu Sah-Sah Saja, Asal Bukan Ini Alasannya

Ingin tinggal diluar negeri bukan alasan yang tepat untuk S2
Ingin tinggal di luar negeri bukan alasan yang tepat untuk S-2 via thebirminghampress.com
Berkomitmen menempuh pendidikan pascasarjana tentunya butuh usaha ekstra. Tidak hanya komitmen finansial, kamu juga perlu menguatkan diri untuk menghadapi gempuran tugas yang pastinya lebih menantang dibandingkan tugas-tugas yang kamu hadapi di jenjang sarjana.
Sebelum membenamkan kaki di medan perjuangan mahasiswa pasca sarjana, coba yakinkan diri dulu: “Apakah kamu memang ingin belajar lagi?“. Keputusan untuk menempuh pendidikan lanjutan tentunya oke banget, selama alasannya bukan ini:
  1. Kamu hanya ingin menghindar dari kewajiban mandiri secara finansial
  2. Kamu ingin lepas dari persaingan pencarian kerja yang sangat ketat
  3. Sekolah pascasarjana hanya pelarian untuk keluar dari pekerjaanmu yang membosankan
  4. Sekolah lagi hanya jadi alat untuk mewujudkan impian tinggal di luar negeri (kamu bisa menabung dan traveling saja, tanpa harus investasi waktu dan pikiran bertahun-tahun)
  5. Kamu tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan hidupmu, sehingga mengambil keputusan untuk sekolah lagi
Kalau 5 alasan diatas adalah pendorong keinginanmu melanjutkan pendidikan, maka sebaiknya pikir-pikir lagi deh. Daripada membuang waktu untuk lari dari masalah dengan S-2, masih banyak kok cara lain yang lebih elegan untuk menghadapinya.

Kalau Habis Lulus Mau Langsung Kerja, Emangnya Bisa?

Memang bisa ya kerja tanpa pengalaman?
Memang bisa ya kerja tanpa pengalaman? via aloysiusadi92.blogspot.com
Siapa bilang orang yang baru lulus kuliah tidak punya kesempatan untuk dapat pekerjaan? Walau hampir semua lowongan mensyaratkan sudah punya pengalaman kerja tetap ada cara kok untuk mengakalinya:
  • Mendaftarlah ke posisi Management Trainee (MT), di posisi ini kamu akan mendapatkan pelatihan langsung dari perusahaan untuk disiapkan menjadi calon manajer.
  • Jangan langsung patah arang saat ada lowongan yang mensyaratkan pengalaman kerja. Kalau kamu memang yakin bisa, daftar saja. Perusahaan akan tetap mempertimbangkan aplikan yang memang passionate.
Yakinkan perusahaan kalau kamu siap dilatih sesuai kebutuhan
Yakinkan perusahaan kalau kamu siap dilatih sesuai kebutuhan viaextrachrispyphotography.blogspot.com
  • Yakinkan perusahaan bahwa kamu adalah pribadi yang siap latih. Walau kamu belum punya pengalaman kerja, tapi keinginan untuk berlatih bisa jadi kekuatanmu.
  • Kenali kemampuan dan aset yang kamu miliki. Jangan lupa juga untuk memanfaatkan semua koneksi yang sudah terjalin selama ini.
  • Cari tahu standar gaji di bidang pekerjaan yang kamu incar. Ini penting agar kamu tidak kaget dan punya pertimbangan rasional saat bernegosiasi soal gaji.
  • Lihat kesempatan karir yang ditawarkan oleh pekerjaanmu. Walau awalnya gajimu kecil, bukan berarti karirmu tidak akan berkembang kan?
Jadi gimana nih menurutmu? Lebih baik langsung kerja, atau lanjut S-2 dulu selepas lulus kuliah? Semua pilihan punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Akhirnya, semua keputusan kembali ke tanganmu. Semoga berhasil!

bagaimana artikelnya? cukup memberi pencerahan dan pertimbangan kan? mudah-mudahan artikel ini dapat membantu kita dalam menentukan pilihan.