Sabtu, 29 Desember 2012

Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia

     Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia bisa dikatakan semakin cemerlang. Hal ini dapat dilihat dari semakin menjamurnya bank dan lembaga keuangan lainnya yang berbasis syariah. Sejak awal tahun 2000, perkembangan ekonomi syariah di Indonesia kian hari kian subur. Ditambah lagi dengan adanya krisis ekonomi yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Amerika Serikat yang berdampak pada perekonomian dunia semakin membuat nama ekonomi syariah semakin melejit. Ekonomi syariah digadang-gadang sebagai sistem ekonomi yang tidak terguncang akibat krisis yang terjadi di dunia. Bahkan ekonomi syariah dipandang sebagai sebuah alternatif dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi dunia.
     Dalam ajaran islam, ekonomi merupakan salah satu hal yang dibahas dan mempunyai aturan. Semua sistem dan aturan dalam ekonomi syariah ini mengacu pada al-qur’an dan hadist. Inti dari sistem ekonomi syariah adalah perekonomian yang dilakukan berdasarkan dengan prinsip hukum islam dan mengharamkan adanya riba. Maka tak heran ekonomi syariah mulai banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia karena sistem perekonomian ini dianggap menguntungkan dan adil bagi berbagai pihak dalam kegiatan ekonomi. Bila dalam sistem ekonomi konvensional pemilik modal yang lebih dominan di untungkan, lainnya halnya dalam sistem ekonomi syariah semua pihak akan sama-sama diuntungkan.
     Masyoritas penduduk Indonesia yang sebagian besar adalah beragama islam dan merupakan negara muslim terbesar di dunia juga turut andil dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Sistem ekonomi syariah yang dapat dikatakan transparan, adil, dan stabil menambah daya tarik masyarakat untuk beralih ke sistem ekonomi syariah. Akan tetapi, jumlah penduduk islam yang dominan dan besar tidak menjamin berkembangannya ekonomi syariah yang berkualitas. Hal ini disebabkan masih kurangnya pemahaman sebagian besar masyarakat tentang ekonomi syariah dan masih kurangnya sumber daya manusia yang profesional dalam bidang ini. Akan tetapi masalah ini dapat disiasati dengan seringnya sosialisasi tentang ekonomi syariah dan dapat juga dijadikan salah satu bidang ilmu di perguruan tinggi agar dapat mencetak tenaga profesional dalam bidang ini.
Implementasi eksistensi ekonomi syariah di Indonesia salah satunya tercermin dari semakin banyaknya bank syariah, pegadaian syariah, KPR syariah, asuransi syariah dan lembaga keuangan lainnya yang berbasis syariah. Dari beberapa lembaga keuangan yang ada, lembaga perbankan merupakan salah satu instrument keuangan syariah yang berkembang paling pesat. Hingga saat ini di Indonesia tercatat ada 11 bank umum syariah, 23 unit usaha syariah, dan 149 BPR syariah. Masyarakat mulai melirik bank-bank syariah karena dinilai lebih menguntungkan, selain tidak adanya bunga yang tinggi, bank syariah juga menawarkan prinsip bagi hasil sehingga sama-sama menguntungkan baik untuk pihak bank maupun nasabah.
     Akan tetapi, semua elemen dalam ekonomi syariah ini tetap membutuhkan pengawalan dalam sistem dan pelaksanaannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari melencengnya prinsip-prinsip islam dalam kegiatan operasionalnya. Selain itu juga pengawalan sistem ekonomi syariah di Indonesia diperlukan untuk menghindari lembaga-lembaga keuangan yang berkedok syariah. Semakin maju dan berkembangnya sistem ekonomi syariah di Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan serta memberi warna baru dalam perekonomian Indonesia serta menyegarkan perekonomian Indonesia. Perkembangan ekonomi syariah ini diperkirakan masih akan terus berkembang dengan pesat di Indonesia karena tingginya animo masyarakat serta berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh sistem ekonomi syariah.

Sumber: dari berbagai sumber

Tabungan Berencana

     Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan sahabat lama saya, berbagai topik kami perbincangkan saat pertemuan itu dari hal yang klise seperti menanyakan kabar, kesibukan, sampai rencana setelah lulus kuliah nanti. Perbincangan kami pun berlanjut ke rencana ke depan kami. Tak disangka sahabat saya ini sudah mempersiapkan setiap detail biaya serta rencana yang akan dia lakukan di masa depan terutama setelah lulus kuliah. Maklum, karena jurusan yang kami ambil adalah sama yaitu ekonomi akuntansi, maka rencana keuangan pun sudah dia pikirkan dengan matang. Akhirnya perbincangan kami pun melebar ke salah satu produk tabungan sebuah bank. Dia awalnya bercerita bahwa setelah lulus kuliah nanti dia tak ingin merepotkan orang tuanya saat masa tenggang mencari pekerjaan, maka sejak dari sekarang dia telah menabung untuk bekal dia saat setelah lulus kuliah. Saya pun tak heran dan merasa wajar saja jika setiap orang mempunyai tabungan mempunyai tabungan. Tapi, keheranan saya pun muncul ketika dia bercerita tentang perbedaan tabungan ini dengan tabungan pada umumnya yang biasa kita lakukan di bank. Tabungan ini mempunyai jangka waktu serta mempunyai nominal tertentu yang wajib disetorkan setiap bulannya. Jadi seolah-olah kita mempunyai hutang yang harus dibayar setiap bulan tapi sebenarnya kita menabung. Bisa juga dikatakan kita “dipaksa” untuk menabung.
     Salah satu produk sebuah bank syariah yang cukup terkemuka ini merupakan Tabungan Berencana. Jadi tabungan ini merupakan tabungan yang memang sudah direncanakan dan mempunyai tujuan tertentu. Tabungan berencana ini berjangka serta memberikan kepastian berapa besar uang yang akan kita terima nantinya saat periode tabungan habis. Dana yang dapat kita terima saat habis periode yang telah ditentukan berkisar Rp 1.200.000,- hingga Rp 200 juta. Kita pun dapat memilih jangka waktu atau periode kita menabung serta besaran tabungan yang akan disetorkan setiap bulannya. Pilihan jangka waktu ini tersedia antara 1 sampai 10 tahun. Sedangkan setoran perbulannya minimal Rp 100.000,-. Jadi, kita dapat menyesuaikan kemampuan kita dan kebutuhan kita. Selain jumlah yang harus disetorkan dan periode tabungan tidak dapat diubah, perbedaan tabungan ini dengan tabungan biasa juga terlihat dari saldo tabungan yang tidak dapat ditarik. Jadi kita diajarkan konsisten terhadap tabungan kita. Jika kita menutup tabungan ini sebelum jatuh tempo maka bank tersebut akan mengenakan biaya administrasi pada kita. 
     Setelah mendengar cerita tersebut, saya pun tertarik dan berminat untuk membuka tabungan berencana ini. Jika uang saku saya setiap minggunya Rp 400.000,- maka dalam sebulan saya pasti mampu menyisihkan uang untuk ditabung minimal Rp 200.000,-. Sebenarnya saya pun sering menyisihkan uang untuk di tabung, baik itu di celengan maupun di bank, tetapi jika saat pergi ke mall atau hang out dengan teman-teman terkadang dengan mudahnya saya pergi ke ATM untuk mengambil uang. Jika uang yang saya tabung ini di tabungkan di tabungan berencana, maka hal itu bisa dihindari. Saya pun menanyakan bagaimana caranya saya dapat membuka rekening tabungan itu. Ternyata prosesnya pun mudah dan gampang, kita cukup mendatangin bank tersebut lalu di Costumer Service (CS) kita bisa konsultasi tentang rencana dana masa depan kita dan CS pun akan membantu kita untuk menentukan jumlah yang harus ditabung untuk mencapai target kita. Hanya dengan syarat umur minimal 18 tahun dan maksimal 60 tahun saat jatuh tempo dan membawa KTP/SIM/paspor, kita sudah dapat membuka tabungan berencana ini.
      Kemudahan dan kelebihan tabungan berencana ini tentunya semakin menambah ketertarikan saya terhadap salah satu produk perbankan yang satu ini. Dan dalam waktu dekat saya berencana akan membuka tabungan ini. Tetapi, kelemahan dari tabungan ini adalah jika kita mempunyai kebutuhan yang mendesak kita tidak bisa mengambil uang ini untuk menutupi kebutuhan itu. Diluar dari kelebihan dan kekurangannya, tabungan berencana ini sebenarnya baik untuk mendidik kita agar lebih dapat menata keuangan dan rencana masa depan. Selain itu, tabungan ini jelas sekali mencerminkan usaha bank memberikan berbagai kemudahan dan berbagai pilihan untuk kita akan membudayakan kebiasaan menabung. Sebenarnya hal ini memberikan keuntungan baik untuk para nasabah maupun bank. Sebagai nasabah, kita akan belajar untuk menyisihkan uang dan menata keuangan. Sedangkan dari sisi bank, bank akan mendapatkan dana yang dapat diputarkan dalam produk perbankan lainnya seperti pemberian pinjaman. Dengan begitu, mobilisasi dana masyarakat akan lebih cepat dan hal ini secara tidak langsung akan mendongkrak perekonomian masyarakat.

Senin, 03 Desember 2012

Romantisme Pantai Carnaval Ancol

     Jadwal kuliah memang terkadang sulit untuk ditebak, seperti hari itu (Kamis, 30 Agustus 2012) dosen berhalangan untuk hadir. Saya dan teman saya memutuskan untuk pergi berekreasi ke tempat yang indah, murah, dan dekat. Lalu setelah berdiskusi kami memutuskan untuk pergi ke Pantai Carnaval Ancol. Tepat jam 10:00 WIB pagi kami berangkat dari Depok menggunakan kereta menuju stasiun Jakarta Kota, sesampainya di stasiun kami melanjutkan perjalanan kami dengan angkot yang menuju Ancol. Tak perlu khawatir jika kita tak tahu dimana harus berhenti untuk menuju pantai, cukup mengatakan tujuan kita pada supir angkot maka semuanya beres. Kami pun diturunkan di tempat yang disebut oleh supir angkot sebagai pintu masuk ke pantai carnaval. Untuk menuju ke dalam, kita bisa menggunakan ojek atau berjalan kaki. Dan sekitar jam 11:30 WIB kami pun sampai di Pantai Carnaval Ancol yang kami tuju. Sebelum lebih jauh menulusuri pantai, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di pinggiran pantai sambil melepas lelah.

Suasana pinggir pantai

     Berhubung hari itu bukan merupakan hari libur, jadi suasana disana tidak terlalu ramai. Jujur saja sebagai warga luar kota Jakarta, saya baru kali ini pergi ke Pantai Carnaval Ancol. Kesan pertama yang saya dapat dari tempat ini adalah indah dan romantis. Tak heran tempat ini menjadi salah satu tempat rekreasi favorit warga Jakarta untuk menghabiskan liburannya. Selain bisa menikmati pemandangan pantai yang cukup tenang, tempat ini juga memiliki ruang yang cukup terbuka dan luas yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan dan cocok dijadikan tempat wisata keluarga maupun pasangang muda. Tapi tahukah Anda, tempat yang merupakan bagian dari kawasan rekreasi terpadu Taman Impian Jaya Ancol ini menyimpan sisi romantisme tersendiri. Dari mulai memasuki kawasan ini sampai tepat berada di dalamnya dijamin mata kita akan dimanjakan dengan eksotisme tempat ini.
    Sebelum memasuki Pantai Carnaval Ancol, mata saya langsung dimanjakan dengan pemandangan pepohonan hijau dan pohon kelapa yang tertanam sepanjang jalan menuju pantai. Tak berhenti disitu, beberapa restoran cepat saji dan gedung pencakar langit pun tertata dengan rapih dan indah disekitarnya. Gaya modern nan indah dan asri jelas terlihat sepanjang jalan dan bibir pantai. Memasuki pantai, suasana pantai dengan angin yang sepoi-sepoi langsung membuat saya terhayut dalam suasana. Arus pantai yang cukup tenang pun membawa kedamaian tersendiri. Tak hanya itu, mata saya pun dimanjakan dengan indahnya laut yang berkilauan dan putihnya pasir pantai. Semua unsur modern dan alam itu seolah bergabung menjadi suatu harmoni indah.
    Pesona pantai Ancol masih akan memanjakan siapa pun yang datang. Di salah satu sudut pantai ada sebuah dermaga kayu yang bisa kita lewati untuk sekedar menikmati indahnya pantai. Kita juga bisa berjalan menelusuri dermaga sambil sesekali mengambil foto atau bahkan menikmati makan siang yang romantis di café dermaga cinta yang berada tepat di tengah-tengah dermaga. Semua itu dijamin akan membuat siapa pun terhayut dalam suasana yang romantis. Sayang sekali waktu itu saya tidak mengambil gambar café dermaga cinta yang berada disana. Dan inilah beberapa foto yang saya ambil di saat berjalan-jalan menelusuri dermaga di pantai ancol.


Keindahan diatas dermaga

     Saat kami menelusuri dermaga tersebut, mata kami dimanjakan dengan pemandangan laut yang tenang dan indahnya gedung pencakar langit yang ada disekitar pantai. Selain itu, saat kita melihat air laut dari atas dermaga kita dapat melihat beberapa ikan dan ubur-ubur yang berenang di sekitar dermaga kayu. Sepanjang dermaga pun terdapat lampu-lampu yang cukup besar yang bisa kami bayangkan betapa indahnya saat malam hari. Jika kurang puas berjalan disekeliling dermaga, kita pun dapat berkeliling sekitar laut menggunakan perahu nelayan yang memang disewakan. Disekitar dermaga kita tidak akan sulit untuk menemukan perahu nelayan yang disewakan. Biasanya para nelayan menawarkan harga Rp 50.000,- untuk menelusuri pinggiran laut beberapa saat.
     Semua hal tersebut membuat perjalanan singkat kami di pantai ini menjadi sangat berkesan dan romantis. Dan akhirnya perjalanan kami pun di Pantai Carnaval Ancol diakhiri dengan salah satu momen yang romantis kembali. Menjelang sore kami pun memutuskan untuk melihat sun set di pinggir pantai. Keindahan matahari yang terbenam pun membenamkan kami dalam suasana. Jadi, siapa bilang harus pergi ke Paris atau Bali untuk merasakan suasana yang romantis, di Jakarta pun kita punya sudut romantis seperti Pantai Carnaval Ancol ini.

Selasa, 23 Oktober 2012

Makalah XBRL

     Kali ini saya akan memposting makalah XBRL yang saya buat. Mudah-mudahan bisa menjadi media sharing dan menambah referensi bagi teman-teman yang akan membuat tulisan terkait XBRL.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

     Dalam dunia bisnis, laporan keuangan adalah salah satu tolak ukur yang menggambarkan sejauh mana kinerja suatu bisnis. Laporan keuangan juga dapat mengkomunikasikan kepada para investor, kreditor, pihak manajemen, dan semua pihak yang menggunakan laporan keuangan tentang bagaimana kondisi suatu bisnis. Selain itu, laporan keuangan juga merupakan aspek yang dipertimbangkan untuk mengambil sebuah keputusan baik oleh pihak investor, kreditor, maupun pihak manajemen. Jadi, pelaporan suatu laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis karena dapat mengkomunikasikan segala aspek tentang kinerja bisnis tersebut. 
Pelaporan keuangan harus disajikan secara akurat, lengkap, dan relevan agar informasi yang akan disampaikan dapat dikomunikasikan dengan baik dan dipahami dengan mudah. XBRL merupakan salah satu alternatif sistem pelaporan keuangan yang menawarkan berbagai kelebihan. Sistem pelaporan keuangan ini juga beberapa tahun belakangan ini banyak digunakan dalam berbagai jenis sektor bisnis di berbagai negara. Dengan XBRL pelaporan keuangan dapat disajikan dengan lebih transparan dan dapat membantu dalam analisis keuangan suatu bisnis. XBRL juga menawarkan berbagai kelebihan seperti realtime, low cost, borderless, lebih cepat dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. Dengan XBRL, investor dapat lebih cepat mengakses informasi keuangan yang berguna untuk membuat keputusan. Jika sebelumnya laporan keuangan sering disajikan dalam basis Microsoft Office (Ms. Word dan Ms. Excel) dan PDF, dengan XBRL laporan keuangan disajikan berbasis tagging data, sehingga hal ini dapat mempermudah pengguna laporan keuangan untuk memilih informasi yang dianggap penting dalam analisis keuangan.
Sebagai sebuah sistem pelaporan keuangan yang berbasis tagging  hal ini memungkinkan komputer untuk memproses informasi bisnis dan menampilkan secara otomatis berbagai data keuangan dalam laporan keuangan. Dengan begitu informasi yang ada dalam laporan keuangan dapat lebih ditampilkan secara transparan dan mudah untuk dianalisis. XBRL ini merupakan sistem pelaporan keuangan yang dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa efek, perbankan, dan lain sebagainya. Dengan kata lain XBRL dapat dikatakan sebagai salah satu bahasa komunikasi bisnis, karena dengan XBRL laporan keuangan dapat diinformasikan dan dikomunikasikan dengan transparan, mudah, akurat, efektif, serta efisien terhadap para pelaku bisnis. Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengusung judul “XBRL sebagai Bahasa Komunikasi Bisnis” dalam makalah ini.

1.2    Tujuan
     Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Sistem Informansi Akuntansi yang diberikan oleh 1 yang diberikan oleh Dr. Sudaryanto. Selain itu, penulis juga ingin membahas lebih jauh tentang bagaimana XBRL mengkomunikasikan laporan keuangan, serta penerapnya dalam berbagai sektor bisnis.

 
BAB II
ISI

2.2 Pengertian dan Perkembangan XBRL
     XBRL merupakan singkatan dari eXtensible Bisnis Reporting Language. XBRL, eXtensible Business Reporting Language, adalah sistem pelaporan keuangan yang memiliki standar sesuai dengan masing-masing perusahaan dan tidak keluar dari konsep General Accepted Accounting Principles (GAAP) (Richards et al., 2010). Sedangkan dari Wikipedia bahasa Indonesia, XBRL diartikan sebagai suatu standar terbuka berbasis XML (Extensible Markup Language) yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Konsep komunikasi yang diterapkan adalah metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi ini menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya. Karena bahasa yang digunakan dalam XBRL berbasis XML, jadi menggunakan sintaks XML serta menggunakan teknologi berbasis XML lainnya seperti XML, Schema, XLink, XPath, Namespace, dan lain-lain.
    XBRL juga dapat diartikan bahasa komunikasi data elektronik bisnis dan keuangan yang merevolusi pelaporan bisnis di seluruh dunia. XBRL ini memang tepat jika kita artikan sebagai bahasa bisnis karena XBRL dapat mengartikan dan mengkomunikasikan informasi  yang ada dalam laporan bisnis atau keuangan kepada pengguna dengan mudah, cepat dan transparan. XBRL bertujuan untuk menambah deskripsi berstandar tagging pada informasi bisnis dan keuangan. Dengan kata lain informasi atau data yang ada diberi barcode agar dapat mempermudah user dalam membaca laporan, mengelompokan informasi, dan menganalisisnya secara cepat. Penggunaan tag dalam XBRL memungkinkan pemrosesan otomatis dari informasi bisnis melalui perangkat lunak komputer.
Terkadang, XBRL salah dipahami oleh sebagian orang. Ada yang memahaminya sebagai sebuah software, standar akuntansi, chart of account atau sebuah alat translasi. Semua pemahaman itu merupakan pemahaman yang salah. XBRL bukan merupakan sebuah software atau aplikasi akuntansi seperti MYOB, accurate, Zahir, dan lain sebagainya. XBRL juga bukan merupakan sebuah standar akuntansi, penerapannya pun tidak memerlukan perubahan standar akuntansi yang diterapkan di suatu negara dan tidak akan merubah format pelaporan. XBRL juga bukan merupakan sebuah chart of account maupun alat translasi.
    XBRL ini dikembangkan dan diawasi oleh XBRL International. XBRL International merupakan sebuah standar organisasi internasional yang didirikan tahun 1998 oleh AICPA (American Institute of Certified Public Accountans). Maskas besarnya berada di New York City, USA. XBRL International merupakan sebuah konsorsium non-profit yang terdiri dari 600 lebih perusahaan dan agensi dari seluruh dunia yang bekerjasama membangun XBRL dan mempromosikannya serta mendukung pemakaiannya. Sistem konsorsium ini terbuka dan bebas dari biaya lisensi, para pimpinan komite ini secara teratur bertemu di kongres internasional. Para pimpinan komite biasanya bekerja tidak dengan face to face, biasanya mereka bekerja dan saling berkomunikasi melalui conference calls, email dan panggilan telepon. Situs resmi XBRL International adalah www.xbrl.org , dalam situs resmi tersebut kita dapat mengetahui berbagai informasi mengenai XBRL.
    Beberapa tahun belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia. Penerapan sistem ini juga direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga pasar modal internasional (Securities and Exchange Commission/SEC). Menurut penelitian yang dilakukan Plumlee dan Plumlee (2008), beberapa negara telah memulai menerapkan XBRL dalam sistem pelaporan keuangannya. Seperti di Kanada, XBRL mulai diterapkan pada tahun 2007, Cina pun telah memerintahkan lebih dari 800 perusahaan untuk menggunakan XBRL dalam pelaporan keuangannya. Jepang pun menyusul di pertengahan tahun 2008, Jepang telah memerintahkan perusahaan-perusahaan menggunakan XBRL. Australia pun menerapkan XBRL pada pertengahan tahun 2010. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Wymeersch (2008), yang menunjukan bahwa XBRL juga telah diterapkan di Perancis, Belgia, Luxembourg, Polandia, dan Lithuania pada tahun 2008. Selain itu, XBRL juga diterapkan di Israel, Amerika Serikat, dan beberapa negara lain di dunia.
    Di Indonesia sendiri, saat ini beberapa perusahaan sudah menerapkan sistem pelaporan dengan menggunakan XBRL. Selain itu berdasarkan penelitian Samuel David Lee, dkk (2012) pengaruh XBRL sudah mulai terasa melalui perusahaan multinasional yang mendirikan cabang perusahaannya di Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada perusahaan yang sudah menggunakan XBRL maka saham yang beredar banyak dibeli dan diburu oleh para investor. Hal ini membuktikan bahwa para investor terbantu dengan system XBRL yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Sementara itu, BEI (Bursa Efek Indonesia) telah mengkaji penerapan sistem XBRL. Baru-baru ini tanggal 14 Agustus 2012 diungkapkan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Honsen, mengatakan bahwa BEI mulai mengkaji penerapan XBRL dan kemungkinan rencana ini dapat direalisasikan paling cepat dalam waktu dua tahun. Penerapan rencana ini karena sistem XBRL berlaku secara internasional dan sudah di terapkan di bursa regional seperti Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan. Tujuan rencana BEI ini adalah untuk mengefisienkan pasar modal di Indonesia, meminimalisir keterlambatan penyampaian laporan keuangan, dan penyajian informasi keuangan yang lebih transparan. Langkah pertama yang dilakukan pihak otoritas untuk rencana penerapan XBRL di BEI adalah melakukan kajian mendalam seperti studi banding ke bursa luar negeri yang sudah menerapkan XBRL dan mensosialisasikan kepada shareholder.

2.2 Keunggulan dan Manfaat XBRL
    Secara umum, XBRL mempunyai keunggulan dibandingan dengan sistem pelaporan keuangan lainnya. Dengan XBRL, laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja. Dengan begitu, hal ini mempermudah dan sangat membantu siapa saja untuk memahami dan menganalisis informasi keuanga suatu bisnis atau perusahaan. Hal tersebut dalam membantu para pengguna laporan keuangan seperti investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam mengambil sebuah keputusan bisnis. XBRL juga dapat diolah melalui aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi berbasis open source. Dengan basis tagging pada XBRL, memungkinkan komputer dapat melakukan pemrosesan otomatis dari informasi bisnis oleh perangkat lunak komputer.
     Selain itu, XBRL menawarkan keunggulan lainnya seperti realtime, low cost, borderless, dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. Dengan XBRL data yang dihasilkan dapat lebih realtime karena menghemat waktu perentrian data, selain itu informasi yang kita butuhkan dapat disajikan dengan lebih cepat. Low cost, merupakan keunggulan XBRL lainnya, dengan menggunakan XBRL memungkinkan perusahaan lebih menghemat biaya untuk proses manual yang mahal. Borderless, dimaksudkan tanpa batas disini adalah semua informasi laporan keuangan suatu perusahaan dapat disajikan dengan lebih transparan kepada para pengguna laporan keuangan. Selain itu juga tidak ada batasan bagi siapa pun untuk mengaksesnya, siapa saja bisa dan bebas mengaksesnya. Dan yang terakhir adalah XBRL menawarkan kemungkinan adanya interaksi yang tinggi, dengan XBRL para pengguna laporan keuangan dapat memilih informasi yang dianggap penting dalam proses analisis keuangan dan pengambilan keputusan bisnis.
    Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara sistem pelaporan keuangan yang masih tradisional (tanpa menggunakan XBRL) dan sistem pelaporan keuangan yang menggunakan XBRL:


    Sedangkan manfaat XBRL secara umum adalah:
  • Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan keuangan secara elektronik karena fomatnya sudah terstandar sehingga menghasilkan informasi dan data yang comparable dan mudah dianalisis. Selain itu, validasi datanya disajikan secara otomatis sehingga meminimkan terjadinya kesalahan input.
  • Memudahkan dilakukannya publikasi laporan, karena XBRL dapat diolah kembali ke format yang diinginkan seperti PDF, HTML, Excel, TXT, dan lain sebagainya.
  • Memudahkan akses informasi keuangan terutama untuk investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor asing memungkinan dapat melakukan analisis secara mandiri dan melakukan perbandingan dengan bahasa mereka sendiri.
  • Mempercepat pengambilan keputusan bisnis. Karena XBRL menyajikan informasi keuangan secara transparan dan mudah, jadi hal ini memudahkan penggunanya melakukan analisis serta mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
2.3 Cara Kerja XBRL
    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem pelaporan yang berbasis XML (Extensible Markup Language). XBRL dapat dikatakan melakukan pemberian barcode pada informasi atau data sehingga akan mempermudah pengguna dalam membaca laporan, mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat. Selain itu, basis tagging data ini membuat komputer dapat mengindentifikasi item dari data sehingga dapat diproses secara efektif dan efisien.
    Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis XML terbaik dan fleksibel karena dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan informasi keuangan. XBRL memungkinkan identifikasi tag yang unik yang dapat diterapkan ke item data keuangan. Selain itu, XBRL memungkinkan label dalam berbagai bahasa serta dapat digunakan sebagai referensi akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga menunjukkan bagaimana keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal tersebut dapat menggambarkan bagaimana item-item itu dihitung.
    XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyesuaikan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan kuat yang disediakan oleh XBRL memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat efisien oleh komputer. Penggunaan XBRL dapat mendukung semua tugas-tugas standar yang diperlukan dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data bisnis. Informasi yang ada dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau yang disajikan oleh perangkat lunak komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar atau dianalisis oleh komputer dan diterbitkan.
    Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih bahasa yang akan digunakan. Setiap skema kategoris mendefinisikan tag khusus untuk setiap item data (seperti “laba bersih). Karena yuridis nasional mempunyai peraturan akuntansi yang berbeda sehingga masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan keuangan. GL taksonomi adalah sebuah taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung pengumpulan data dan pelaporan internal dalam organisasi. Biasanya sebagian besar pengguna XBRL tidak memahami teknikal infrastruktur bahasa sistem ini. Maka dari itu perusahaan perangkat lunak seperti penyedia software akuntansi perlu mempertimbangkan akun dari XBRL dan berbagai fiturnya dalam memproduksi produk mereka.

2.4 XBRL Sebagai Bahasa Komunikasi Elektronik Bisnis
    XBRL dapat dikatakan sebagai sebuah bahasa komunikasi bisnis elektronik karena dengan sistem pelaporan keuangan ini XBRL dapat mengkomunikasikan berbagai informasi keuangan suatu bisnis. Standar XBRL yang berbasis XML ini mendukung permodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. XBRL dengan mudah dan transparan mengkomunikasikan kepada pengguna laporan keuangan tentang bagaimana kondisi keuangan dan memberikan kemudahan untuk melakukan analisis untuk melakukan pengambilan keputusan bisnis. Dengan sistem ini, pengguna laporan keuangan dapat memilih informasi keuangan apa yang ingin diketahui. Bahasa komunikasi elektronik bisnis ini dapat “mengatakan” informasi dari perusahaan yang seharusnya dipublikasi tapi faktanya tidak. Dengan sistem ini maka tidak ada satu pun pihak yang bisa merahasiakan informasi dan bisa mengendalikan pasar. Semua disajikan secara transparan, mudah di mengerti dan dianalisis.
    Selain itu, XBRL dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa efek, perbankan, perusahaan asuransi dan lain sebagainya. Serta memungkinkan pertukaran informasi keuangan satu perusahaan dan perusahaan lainnya diseluruh dunia. Maka dari itu, XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh sektor bisnis yang menggunakan XBRL:
  1. Perusahaan
XBRL dapat digunakan dalam berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, jasa, maupun dagang. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat yang diperoleh perusahaan dengan menggunakan XBRL adalah dapat menghemat biaya dan hemat waktu. Hal ini disebabkan XBRL dapat melakukan pengetikan ulang data atau tugas-tugas manual yang memakan waktu. Akan tetapi, tidak semua vendor penyedia software akuntansi yang biasa digunakan oleh perusahaan comfortable dengan XBRL. Maka dari itu untuk menerapkan XBRL perusahaan harus mengdiskusikannya terlebih dahulu. Saat ini seiring perkembangan XBRL para vendor perangkat lunak akuntansi mulai mengembangkan dan meng¬-upgrade sistemnya agar comfortable dengan XBRL. Manfaat lainnya yang diperoleh perusahaan yang menggunakan XBRL adalah sebagai berikut:
  • Dapat menghasilkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh devisi maupun anak perusahaan dengan cepat dan handal
  • Meningkatkan keakurasian dan kehandalan data keuangan
  • Memberi kemudahan untuk melakukan analisis, peramalan, dan pengambilan keputusan. Dan kemudahan dalam melakukan pengumpulan, penyusunan, dan penyimpanan data
  • Membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan efisien
  • Membuat komunikasi antara perusahaan melalui internet dengan investor lebih efektif
  • Data keuangan dapat disajikan lebih transfaran dan mudah digunakan
  • Menyerderhanakan proses dan mengurangi biaya yang ada dalam peraturan pelaporan pajak dan otoritas lainnya
  • Memungkinkan interaksi yang lebih tinggi dengan pihak rekanan, bank dan regulator
  • Dapat menghindari sistem perangkat lunak yang sulit dan berbayar
      2. Bursa Efek
      Selain perusahaan, XBRL juga dapat diterapkan di Bursa Efek. Bursa efek tertarik menggunakan XBRL karena dapat mempermudah untuk menghubungi yurisdiksi setempat maupun internasional untuk meminta nasihat. Selain itu, bursa efek yang menerapkan XBRL memperoleh berbagai keuntungan seperti:
  • Membuat proses pengumpulan data perusahaan lebih efisien, komprehensif, dan dapat diandalkan
  • Meningkatkan nilai dan daya saing saham yang mereka tawarkan kepada institusi dan investor swasta
  • Membuat informasi pasar mereka lebih transparan
  • Dalam yang disediakan XBRL sangat membantu para investor
     3.  Bank, Pinjaman dan Perkreditan
     Selain dapat diterapkan di perusahaan dan bursa efek, XBRL juga dapat diterapkan di sektor perbakan, pinjaman dan perkreditan. Dengan menerapkan XBRL dalam sistem pelaporannya, bank, pinjaman dan perkreditan mampu:
  • Mendapatkan data dengan lebih cepat, andal dan pelaporan otomatis
  • Meminimalisir biaya pengolahan data
  • Dapat membandingkan informasi keuangan dengan lebih handal, cepat, efektif dan otomatis
  • Menilai kinerja keuangan lebih cepat dan efisien
  • Dapat menarik keputusan yang lebih dipercaya dan memberikan respon yang cepat kepada klien
2.5 Contoh Kasus Penerapan XBRL
     Seperti yang kita ketahui Amerika Serikat melalui AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) merupakan negara yang pertama kali memperkenalkan dan mengembangkan XBRL. Tujuan utamanya adalah untuk menyokong pelaksanaan pelaporan bisnis dan keuangan berbasis XML. Berdasarkan penelitian disana ternyata XBRL sudah efektif dalam membantu investor untuk mengambil keputusan investasi. Data yang diterbitkan oleh perusahaan di Amerika yang dihasilkan dan dikumpulkan dalam format XML digital terbukti memiliki kualitas yang tinggi dan juga memiliki interoperabilitas.
    Sistem pelaporan keuangan dengan XBRL terbukti banyak memberikan keuntungan bagi para pengguna laporan keuangan. Selain itu XBRL dapat diterapkan di berbagai bidang bisnis. Salah satu perusahaan yang menerapkan XBRL dalam sistem pelaporannya adalah General Dynamics. General Dynamics merupakan salah satu perusahaan di Amerika Serikat. General Dynamics adalah sebuah perusahaan market leader industri penerbangan, kendaraan tempur, sistem persenjataan dan peluru, sistem pembinaan dan marinir, dan sistem misi kritikal maklumat dan teknologi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1952 yang merupakan penggabungan dari Electric Boat Company, Consoldated Vultee (CONVAIR) dan beberapa perusahaan lainnya. Setelah diakuisisi awal tahun 1990-an, perusahaan menjual banyak barang yang berkaitan dengan pertahanan. Komsumen General Dynamics ini di dominasi oleh pemerintah Amerika yaitu sekitar 72%, kemudian disusul oleh perusahaan komersial dan non-komersial Amerika masing-masing sebesar 10%, dan sisanya 8% merupakan non-pemerintahan Amerika.
    Berikut ini adalah contoh tampilan laporan keuangan General Dynamics yang menggunakan XBRL:


Gambar 1. Laporan Laba Rugi Konsolidasi
 
 

Gambar 2. Neraca Konsolidasi

    Gambar diatas adalah contoh tampilan laporan keuangan yang disajikan menggunakan XBRL. Contoh dari tampilan laporan keuangan yang penulis pilih adalah laporan laba rugi dan neraca konsolidasi. Dengan menggunakan XBRL pengguna laporan keuangan dapat memilih sendiri informasi laporan keuangan apa yang ingin dia ketahui mulai dari laporan keuangan konsolidasi sampai semua detail yang berhubungan dengan laporan keuangan. Dengan sistem ini laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih informatif, komunikatif dan efektif. 
  
BAB III
PENUTUP


3.1 Kesimpulan
    XBRL (eXtensible Bisnis Reporting Language) adalah sistem pelaporan keuangan berbasis XML (Extensible Markup Language). Sistem pelaporan ini mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Beberapa tahun belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia. Penerapan sistem ini juga direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga pasar modal internasional (Securities and Exchange Commission/SEC). Di Indonesia sendiri XBRL telah diterapkan di beberapa perusahaan multinasional dan sedang dicanangkan akan diterapkan pula di BEI.
    XBRL menawarkan berbagai keunggulan seperti laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan dianalisis oleh siapa saja. Selain itu, XBRL menawarkan keunggulan lainnya seperti realtime, low cost, borderless, dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi elektronik bisnis karena dapat menyampaikan informasi keuangan suatu bisnis dengan lebih transparan. Selain itu juga dapat diterapkan di berbagai sektor bisnis seperti perusahaan, bursa efek, bank, regulator pemerintah, dan lain sebagainya. Salah satu contoh kasus penerapan XBRL di perusahaan adalah perusahaan General Dynamic asal Amerika Serikat.

3.2 Saran
    Penulis sadar masih banyak kekurangan dari makalah ini karena minimnya sumber. Sub bab cara kerja XBRL adalah salah satu sub bab yang dirasa oleh penulis masih kurang jelas dan minim sumber. Hal ini di karenakan sumber mengenai XBRL terutama di Indonesia masih sangat minim, maka dari itu diharapkan banyak penelitian dan jurnal-jurnal yang mengangkat tema ini.

Daftar Pustaka

David Lee, Samuel, dkk. 2012. Efektifitas Penggunaan Aplikasi Extensible Business Reporting Language (XBRL) dalam Pengambilan Keputusan Investasi di Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/XBRL (diakses tanggal 8 Oktober 2012)
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1894144/bei-kaji-penerapan-sistem-xbrl (diakses tanggal 12 Oktober 2012)
http://services.corporate-ir.net/SEC.Enhanced/SecCapsule.aspx?c=85778&fid=7390407 (diakses tanggal 14 Oktober 2012)
http://songketku-danurakhmat.blogspot.com/2012/08/xbrl-extensible-business-reporting.html (diakses tanggal 8 Oktober 2012)
http://vennysagita.blogspot.com/2011/02/xbrl-dalam-bisnis.html (diakses tanggal 7 Oktober 2012)
http://www.neraca.co.id/2012/08/14/investor-bakal-gampang-akses-data-emiten/ (diakses tanggal 14 Oktober 2012)
Plumlee, R. D., and M. A. Plumlee. 2008. Assurance on XBRL for financial reporting. Accounting Horizons 22 (3):353-368. 
Richards, Jim, Barry Smith and Ali Saeedi. 2010. An Introduction to XBRL. Working Paper, in: http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1007570
Wymeersch, Eddy. 2008. The use of XBRL in the European Financial Market. Ghent University Financial Law Institute Working Paper No. 2008-06, in: http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1130211
www.xbrl.org (diakses tanggal 8 Oktober 2012)