Perbankan syariah merupakan salah
satu jenis perbankan yang melakukan kegiatan perbankannya berdasarkan syariah
islam. Yang membedakan bank syariah dan bank konvensional adalah prinsip dan
karakteristik sumber dana (soure of fund)
dan penyaluran dana (use of fund). Prinsip
yang diterapkan dalam bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum
islam. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang
dengan memperoleh keuntungan (murabahah),
prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah),
dan prinsip pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina). Selain
menerapkan prinsip syariah, bank syariah juga menerapkan prinsip demokrasi
ekonomi dan prinsip kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usahanya.
Di Indonesia, perbankan syariah
berkembang cukup pesat akan tetapi total asetnya masih dibawah bank
konvensional. Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah, Januari 2012 yang
dipublikasi oleh Bank Indonesia, jumlah perbankan syariah di Indonesia terdiri
dari 11 bank umum syariah dengan jumlah kantor 1.435, 24 Unit Usaha Syariah
dengan jumlah kantor 378, dan 155 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dengan jumlah
kantor 389. Jadi, saat ini jumlah keseluruhan kantor perbankan syariah di
Indonesia berjumlah 2.202 kantor. Kantor-kantor perbankan syariah ini tersebar
di seluruh Indonesia dan terbanyak tersebar di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat,
Banten dan DKI Jakarta. Perkembangan yang pesat perbankan syariah ini juga terus-menerus
mendorong bertambahnya jumlah perbankan syariah maupun kantornya.
Tabel 1.(Jumlah Bank dan Kantor Syariah)
Dalam segi asset, dan jumlah bank
maupun jumlah kantor perbankan syariah di Indonesia terus mengalami
peningkatan. Hal ini juga berbanding lurus dengan jumlah pekerja di perbankan
syariah. Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2012 juga menginformasikan jumlah
pekerja yang bekerja di perbankan syariah per Januari 2012 adalah 27.887. Terdapat
21.839 pekerja yang bekerja di bank umum syariah, 2.085 pekerja di Unit Usaha
Syariah, dan 3.963 pekerja di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Jumlah pekerja
ini terus menerus mengalami peningkatan, dari tahun 2006 dengan jumlah pekerja
3.913 di bank umum syariah, 1.797 di Unit Usaha Syariah, dan 1.666 di Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Tabel 2.(Pekerja Perbankan Syariah)
Seperti
yang telah saya uraikan sebelumnya, bahwa perkembangan perbankan syariah ini
berbanding lurus dengan jumlah kantor perbankan syariah dan juga jumlah pekerja
yang dibutuhkan. Tingginya pekerja yang dibutuhkan oleh perbankan syariah ini
dapat menjadi salah satu lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja. Prospek
pekerjaan di perbankan syariah pun tergolong cukup bagus, selain karena di
dorong oleh pertumbuhan perbankan syariah yang saat ini kian menanjak, saat ini
juga perbankan syariah mulai banyak diminati oleh masyarakat karena dirasa
lebih sama-sama memberi keuntungan dan lebih ringan dari segi bunga. Akan tetapi,
jumlah permintaan tenaga kerja dengan jumlah tenaga propesional yang tersedia
saat ini masih kurang. Hal ini dikarenakan masih sedikitnya Universitas yang
menyediakan jurusan khusus perbankan syariah, saat ini ekonomi konvensional
masih mendominasi kurikulum maupun pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, para
tenaga kerja yang berasal dari latar belakang ekonomi konvensional memerlukan
pendidikan dan pelatihan untuk menjadi tenaga kerja propesional perbankan
syariah. Dari Data Statistik Perbankan Syariah Januari 2012 juga ditunjukan
bahwa pada Januari 2012 dana yang dikucurkan untuk biaya pendidikan dan
pelatihan bank umum syariah dan unit usaha syariah adalah
4 miliar rupiah, sedangkan biaya pendidikan dan pelatihan bank pembiayaan
rakyat syariah adalah 552 juta rupiah.
Tabel 3.(Biaya Pendidikan dan Pelatihan)
Diperkirakan permintaan tenaga kerja
propesional dalam perbankan syariah ini akan terus miningkat setiap tahunnya,
sedangkan tenaga kerja propesional masih kurang memadai. Maka dari itu, prospek
pekerjaan di perbankan syariah mempunyai peluang yang masih sangat besar.