Kali ini saya akan memposting makalah XBRL yang saya buat. Mudah-mudahan bisa menjadi media sharing dan menambah referensi bagi teman-teman yang akan membuat tulisan terkait XBRL.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia bisnis, laporan keuangan adalah salah satu tolak ukur
yang menggambarkan sejauh mana kinerja suatu bisnis. Laporan keuangan
juga dapat mengkomunikasikan kepada para investor, kreditor, pihak
manajemen, dan semua pihak yang menggunakan laporan keuangan tentang
bagaimana kondisi suatu bisnis. Selain itu, laporan keuangan juga
merupakan aspek yang dipertimbangkan untuk mengambil sebuah keputusan
baik oleh pihak investor, kreditor, maupun pihak manajemen. Jadi,
pelaporan suatu laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam
dunia bisnis karena dapat mengkomunikasikan segala aspek tentang
kinerja bisnis tersebut.
Pelaporan keuangan harus disajikan secara akurat, lengkap, dan relevan
agar informasi yang akan disampaikan dapat dikomunikasikan dengan baik
dan dipahami dengan mudah. XBRL merupakan salah satu alternatif sistem
pelaporan keuangan yang menawarkan berbagai kelebihan. Sistem pelaporan
keuangan ini juga beberapa tahun belakangan ini banyak digunakan dalam
berbagai jenis sektor bisnis di berbagai negara. Dengan XBRL pelaporan
keuangan dapat disajikan dengan lebih transparan dan dapat membantu
dalam analisis keuangan suatu bisnis. XBRL juga menawarkan berbagai
kelebihan seperti realtime, low cost, borderless, lebih cepat dan
memungkinkan adanya interaksi yang tinggi. Dengan XBRL, investor dapat
lebih cepat mengakses informasi keuangan yang berguna untuk membuat
keputusan. Jika sebelumnya laporan keuangan sering disajikan dalam basis
Microsoft Office (Ms. Word dan Ms. Excel) dan PDF, dengan XBRL laporan
keuangan disajikan berbasis tagging data, sehingga hal ini dapat
mempermudah pengguna laporan keuangan untuk memilih informasi yang
dianggap penting dalam analisis keuangan.
Sebagai sebuah sistem pelaporan keuangan yang berbasis tagging hal ini
memungkinkan komputer untuk memproses informasi bisnis dan menampilkan
secara otomatis berbagai data keuangan dalam laporan keuangan. Dengan
begitu informasi yang ada dalam laporan keuangan dapat lebih ditampilkan
secara transparan dan mudah untuk dianalisis. XBRL ini merupakan sistem
pelaporan keuangan yang dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor
bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa efek, perbankan, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain XBRL dapat dikatakan sebagai salah satu
bahasa komunikasi bisnis, karena dengan XBRL laporan keuangan dapat
diinformasikan dan dikomunikasikan dengan transparan, mudah, akurat,
efektif, serta efisien terhadap para pelaku bisnis. Dengan latar
belakang tersebut, maka penulis mengusung judul “XBRL sebagai Bahasa
Komunikasi Bisnis” dalam makalah ini.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengantar Sistem Informansi Akuntansi yang diberikan oleh 1 yang
diberikan oleh Dr. Sudaryanto. Selain itu, penulis juga ingin membahas
lebih jauh tentang bagaimana XBRL mengkomunikasikan laporan keuangan,
serta penerapnya dalam berbagai sektor bisnis.
BAB II
ISI
2.2 Pengertian dan Perkembangan XBRL
XBRL merupakan singkatan dari eXtensible Bisnis Reporting Language.
XBRL, eXtensible Business Reporting Language, adalah sistem pelaporan
keuangan yang memiliki standar sesuai dengan masing-masing perusahaan
dan tidak keluar dari konsep General Accepted Accounting Principles
(GAAP) (Richards et al., 2010). Sedangkan dari Wikipedia bahasa
Indonesia, XBRL diartikan sebagai suatu standar terbuka berbasis XML
(Extensible Markup Language) yang mendukung pemodelan informasi serta
ekspresi makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis.
Konsep komunikasi yang diterapkan adalah metadata yang disusun dalam
taksonomi. Taksonomi ini menggambarkan definisi konsep laporan individu
serta hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya.
Karena bahasa yang digunakan dalam XBRL berbasis XML, jadi menggunakan
sintaks XML serta menggunakan teknologi berbasis XML lainnya seperti
XML, Schema, XLink, XPath, Namespace, dan lain-lain.
XBRL juga dapat diartikan bahasa komunikasi data elektronik bisnis
dan keuangan yang merevolusi pelaporan bisnis di seluruh dunia. XBRL ini
memang tepat jika kita artikan sebagai bahasa bisnis karena XBRL dapat
mengartikan dan mengkomunikasikan informasi yang ada dalam laporan
bisnis atau keuangan kepada pengguna dengan mudah, cepat dan transparan.
XBRL bertujuan untuk menambah deskripsi berstandar tagging pada
informasi bisnis dan keuangan. Dengan kata lain informasi atau data yang
ada diberi barcode agar dapat mempermudah user dalam membaca laporan,
mengelompokan informasi, dan menganalisisnya secara cepat. Penggunaan
tag dalam XBRL memungkinkan pemrosesan otomatis dari informasi bisnis
melalui perangkat lunak komputer.
Terkadang, XBRL salah dipahami oleh sebagian orang. Ada yang memahaminya
sebagai sebuah software, standar akuntansi, chart of account atau
sebuah alat translasi. Semua pemahaman itu merupakan pemahaman yang
salah. XBRL bukan merupakan sebuah software atau aplikasi akuntansi
seperti MYOB, accurate, Zahir, dan lain sebagainya. XBRL juga bukan
merupakan sebuah standar akuntansi, penerapannya pun tidak memerlukan
perubahan standar akuntansi yang diterapkan di suatu negara dan tidak
akan merubah format pelaporan. XBRL juga bukan merupakan sebuah chart of
account maupun alat translasi.
XBRL ini dikembangkan dan diawasi oleh XBRL International. XBRL
International merupakan sebuah standar organisasi internasional yang
didirikan tahun 1998 oleh AICPA (American Institute of Certified Public
Accountans). Maskas besarnya berada di New York City, USA. XBRL
International merupakan sebuah konsorsium non-profit yang terdiri dari
600 lebih perusahaan dan agensi dari seluruh dunia yang bekerjasama
membangun XBRL dan mempromosikannya serta mendukung pemakaiannya. Sistem
konsorsium ini terbuka dan bebas dari biaya lisensi, para pimpinan
komite ini secara teratur bertemu di kongres internasional. Para
pimpinan komite biasanya bekerja tidak dengan face to face, biasanya
mereka bekerja dan saling berkomunikasi melalui conference calls, email
dan panggilan telepon. Situs resmi XBRL International adalah
www.xbrl.org , dalam situs resmi tersebut kita dapat mengetahui berbagai
informasi mengenai XBRL.
Beberapa tahun belakangan ini, XBRL mulai digunakan diberbagai
negara di dunia. Penerapan sistem ini juga direkomendasikan oleh lembaga
internasional seperti lembaga pasar modal internasional (Securities and
Exchange Commission/SEC). Menurut penelitian yang dilakukan Plumlee dan
Plumlee (2008), beberapa negara telah memulai menerapkan XBRL dalam
sistem pelaporan keuangannya. Seperti di Kanada, XBRL mulai diterapkan
pada tahun 2007, Cina pun telah memerintahkan lebih dari 800 perusahaan
untuk menggunakan XBRL dalam pelaporan keuangannya. Jepang pun menyusul
di pertengahan tahun 2008, Jepang telah memerintahkan
perusahaan-perusahaan menggunakan XBRL. Australia pun menerapkan XBRL
pada pertengahan tahun 2010. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh
Wymeersch (2008), yang menunjukan bahwa XBRL juga telah diterapkan di
Perancis, Belgia, Luxembourg, Polandia, dan Lithuania pada tahun 2008.
Selain itu, XBRL juga diterapkan di Israel, Amerika Serikat, dan
beberapa negara lain di dunia.
Di Indonesia sendiri, saat ini beberapa perusahaan sudah menerapkan
sistem pelaporan dengan menggunakan XBRL. Selain itu berdasarkan
penelitian Samuel David Lee, dkk (2012) pengaruh XBRL sudah mulai terasa
melalui perusahaan multinasional yang mendirikan cabang perusahaannya
di Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada perusahaan yang sudah
menggunakan XBRL maka saham yang beredar banyak dibeli dan diburu oleh
para investor. Hal ini membuktikan bahwa para investor terbantu dengan
system XBRL yang diterapkan oleh perusahaan tersebut.
Sementara itu, BEI (Bursa Efek Indonesia) telah mengkaji penerapan
sistem XBRL. Baru-baru ini tanggal 14 Agustus 2012 diungkapkan oleh
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Honsen, mengatakan bahwa BEI mulai
mengkaji penerapan XBRL dan kemungkinan rencana ini dapat direalisasikan
paling cepat dalam waktu dua tahun. Penerapan rencana ini karena sistem
XBRL berlaku secara internasional dan sudah di terapkan di bursa
regional seperti Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan. Tujuan rencana BEI
ini adalah untuk mengefisienkan pasar modal di Indonesia, meminimalisir
keterlambatan penyampaian laporan keuangan, dan penyajian informasi
keuangan yang lebih transparan. Langkah pertama yang dilakukan pihak
otoritas untuk rencana penerapan XBRL di BEI adalah melakukan kajian
mendalam seperti studi banding ke bursa luar negeri yang sudah
menerapkan XBRL dan mensosialisasikan kepada shareholder.
2.2 Keunggulan dan Manfaat XBRL
Secara umum, XBRL mempunyai keunggulan dibandingan dengan sistem
pelaporan keuangan lainnya. Dengan XBRL, laporan keuangan dapat
disajikan dengan lebih transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan
dianalisis oleh siapa saja. Dengan begitu, hal ini mempermudah dan
sangat membantu siapa saja untuk memahami dan menganalisis informasi
keuanga suatu bisnis atau perusahaan. Hal tersebut dalam membantu para
pengguna laporan keuangan seperti investor, kreditor, dan pihak lainnya
dalam mengambil sebuah keputusan bisnis. XBRL juga dapat diolah melalui
aplikasi yang dikembangkan dengan teknologi berbasis open source. Dengan
basis tagging pada XBRL, memungkinkan komputer dapat melakukan
pemrosesan otomatis dari informasi bisnis oleh perangkat lunak komputer.
Selain itu, XBRL menawarkan keunggulan lainnya seperti realtime,
low cost, borderless, dan memungkinkan adanya interaksi yang tinggi.
Dengan XBRL data yang dihasilkan dapat lebih realtime karena menghemat
waktu perentrian data, selain itu informasi yang kita butuhkan dapat
disajikan dengan lebih cepat. Low cost, merupakan keunggulan XBRL
lainnya, dengan menggunakan XBRL memungkinkan perusahaan lebih menghemat
biaya untuk proses manual yang mahal. Borderless, dimaksudkan tanpa
batas disini adalah semua informasi laporan keuangan suatu perusahaan
dapat disajikan dengan lebih transparan kepada para pengguna laporan
keuangan. Selain itu juga tidak ada batasan bagi siapa pun untuk
mengaksesnya, siapa saja bisa dan bebas mengaksesnya. Dan yang terakhir
adalah XBRL menawarkan kemungkinan adanya interaksi yang tinggi, dengan
XBRL para pengguna laporan keuangan dapat memilih informasi yang
dianggap penting dalam proses analisis keuangan dan pengambilan
keputusan bisnis.
Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara
sistem pelaporan keuangan yang masih tradisional (tanpa menggunakan
XBRL) dan sistem pelaporan keuangan yang menggunakan XBRL:
Sedangkan manfaat XBRL secara umum adalah:
- Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan keuangan secara elektronik
karena fomatnya sudah terstandar sehingga menghasilkan informasi dan
data yang comparable dan mudah dianalisis. Selain itu, validasi datanya
disajikan secara otomatis sehingga meminimkan terjadinya kesalahan
input.
- Memudahkan dilakukannya publikasi laporan, karena XBRL dapat
diolah kembali ke format yang diinginkan seperti PDF, HTML, Excel, TXT,
dan lain sebagainya.
- Memudahkan akses informasi keuangan terutama untuk investor
internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi
informasi. Investor asing memungkinan dapat melakukan analisis secara
mandiri dan melakukan perbandingan dengan bahasa mereka sendiri.
- Mempercepat pengambilan keputusan bisnis. Karena XBRL menyajikan
informasi keuangan secara transparan dan mudah, jadi hal ini memudahkan
penggunanya melakukan analisis serta mempercepat pengambilan keputusan
bisnis.
2.3 Cara Kerja XBRL
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem
pelaporan yang berbasis XML (Extensible Markup Language). XBRL dapat
dikatakan melakukan pemberian barcode pada informasi atau data sehingga
akan mempermudah pengguna dalam membaca laporan, mengelompokkan, dan
menganalisisnya secara cepat. Selain itu, basis tagging data ini membuat
komputer dapat mengindentifikasi item dari data sehingga dapat diproses
secara efektif dan efisien.
Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis
XML terbaik dan fleksibel karena dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan
informasi keuangan. XBRL memungkinkan identifikasi tag yang unik yang
dapat diterapkan ke item data keuangan. Selain itu, XBRL memungkinkan
label dalam berbagai bahasa serta dapat digunakan sebagai referensi
akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga
menunjukkan bagaimana keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal
tersebut dapat menggambarkan bagaimana item-item itu dihitung.
XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan
organisasi lainnya dapat menyesuaikan dengan memenuhi berbagai
persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan kuat yang disediakan oleh
XBRL memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat efisien oleh
komputer. Penggunaan XBRL dapat mendukung semua tugas-tugas standar yang
diperlukan dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data bisnis.
Informasi yang ada dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau
yang disajikan oleh perangkat lunak komputer. Kemudian, informasi
tersebut dapat dicari, dipilih, ditukar atau dianalisis oleh komputer
dan diterbitkan.
Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih
bahasa yang akan digunakan. Setiap skema kategoris mendefinisikan tag
khusus untuk setiap item data (seperti “laba bersih). Karena yuridis
nasional mempunyai peraturan akuntansi yang berbeda sehingga
masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan keuangan. GL taksonomi
adalah sebuah taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung
pengumpulan data dan pelaporan internal dalam organisasi. Biasanya
sebagian besar pengguna XBRL tidak memahami teknikal infrastruktur
bahasa sistem ini. Maka dari itu perusahaan perangkat lunak seperti
penyedia software akuntansi perlu mempertimbangkan akun dari XBRL dan
berbagai fiturnya dalam memproduksi produk mereka.
2.4 XBRL Sebagai Bahasa Komunikasi Elektronik Bisnis
XBRL dapat dikatakan sebagai sebuah bahasa komunikasi bisnis
elektronik karena dengan sistem pelaporan keuangan ini XBRL dapat
mengkomunikasikan berbagai informasi keuangan suatu bisnis. Standar XBRL
yang berbasis XML ini mendukung permodelan informasi serta ekspresi
makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. XBRL
dengan mudah dan transparan mengkomunikasikan kepada pengguna laporan
keuangan tentang bagaimana kondisi keuangan dan memberikan kemudahan
untuk melakukan analisis untuk melakukan pengambilan keputusan bisnis.
Dengan sistem ini, pengguna laporan keuangan dapat memilih informasi
keuangan apa yang ingin diketahui. Bahasa komunikasi elektronik bisnis
ini dapat “mengatakan” informasi dari perusahaan yang seharusnya
dipublikasi tapi faktanya tidak. Dengan sistem ini maka tidak ada satu
pun pihak yang bisa merahasiakan informasi dan bisa mengendalikan pasar.
Semua disajikan secara transparan, mudah di mengerti dan dianalisis.
Selain itu, XBRL dapat diterapkan dalam berbagai jenis sektor
bisnis, seperti perusahan, pemerintahan, bursa efek, perbankan,
perusahaan asuransi dan lain sebagainya. Serta memungkinkan pertukaran
informasi keuangan satu perusahaan dan perusahaan lainnya diseluruh
dunia. Maka dari itu, XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi
bisnis. Berikut ini adalah beberapa contoh sektor bisnis yang
menggunakan XBRL:
- Perusahaan
XBRL dapat digunakan dalam berbagai
jenis perusahaan, baik itu perusahaan manufaktur, jasa, maupun dagang.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, manfaat yang diperoleh
perusahaan dengan menggunakan XBRL adalah dapat menghemat biaya dan
hemat waktu. Hal ini disebabkan XBRL dapat melakukan pengetikan ulang
data atau tugas-tugas manual yang memakan waktu. Akan tetapi, tidak
semua vendor penyedia software akuntansi yang biasa digunakan oleh
perusahaan comfortable dengan XBRL. Maka dari itu untuk menerapkan XBRL
perusahaan harus mengdiskusikannya terlebih dahulu. Saat ini seiring
perkembangan XBRL para vendor perangkat lunak akuntansi mulai
mengembangkan dan meng¬-upgrade sistemnya agar comfortable dengan XBRL.
Manfaat lainnya yang diperoleh perusahaan yang menggunakan XBRL adalah
sebagai berikut:
- Dapat menghasilkan laporan keuangan konsolidasi dari seluruh devisi maupun anak perusahaan dengan cepat dan handal
- Meningkatkan keakurasian dan kehandalan data keuangan
- Memberi kemudahan untuk melakukan analisis, peramalan, dan
pengambilan keputusan. Dan kemudahan dalam melakukan pengumpulan,
penyusunan, dan penyimpanan data
- Membantu pengambilan keputusan bisnis lebih cepat dan efisien
- Membuat komunikasi antara perusahaan melalui internet dengan investor lebih efektif
- Data keuangan dapat disajikan lebih transfaran dan mudah digunakan
- Menyerderhanakan proses dan mengurangi biaya yang ada dalam peraturan pelaporan pajak dan otoritas lainnya
- Memungkinkan interaksi yang lebih tinggi dengan pihak rekanan, bank dan regulator
- Dapat menghindari sistem perangkat lunak yang sulit dan berbayar
2. Bursa Efek
Selain perusahaan, XBRL juga dapat
diterapkan di Bursa Efek. Bursa efek tertarik menggunakan XBRL karena
dapat mempermudah untuk menghubungi yurisdiksi setempat maupun
internasional untuk meminta nasihat. Selain itu, bursa efek yang
menerapkan XBRL memperoleh berbagai keuntungan seperti:
- Membuat proses pengumpulan data perusahaan lebih efisien, komprehensif, dan dapat diandalkan
- Meningkatkan nilai dan daya saing saham yang mereka tawarkan kepada institusi dan investor swasta
- Membuat informasi pasar mereka lebih transparan
- Dalam yang disediakan XBRL sangat membantu para investor
3. Bank, Pinjaman dan Perkreditan
Selain dapat diterapkan di
perusahaan dan bursa efek, XBRL juga dapat diterapkan di sektor
perbakan, pinjaman dan perkreditan. Dengan menerapkan XBRL dalam sistem
pelaporannya, bank, pinjaman dan perkreditan mampu:
- Mendapatkan data dengan lebih cepat, andal dan pelaporan otomatis
- Meminimalisir biaya pengolahan data
- Dapat membandingkan informasi keuangan dengan lebih handal, cepat, efektif dan otomatis
- Menilai kinerja keuangan lebih cepat dan efisien
- Dapat menarik keputusan yang lebih dipercaya dan memberikan respon yang cepat kepada klien
2.5 Contoh Kasus Penerapan XBRL
Seperti yang kita ketahui Amerika Serikat melalui AICPA (American
Institute of Certified Public Accountans) merupakan negara yang pertama
kali memperkenalkan dan mengembangkan XBRL. Tujuan utamanya adalah untuk
menyokong pelaksanaan pelaporan bisnis dan keuangan berbasis XML.
Berdasarkan penelitian disana ternyata XBRL sudah efektif dalam membantu
investor untuk mengambil keputusan investasi. Data yang diterbitkan
oleh perusahaan di Amerika yang dihasilkan dan dikumpulkan dalam format
XML digital terbukti memiliki kualitas yang tinggi dan juga memiliki
interoperabilitas.
Sistem pelaporan keuangan dengan XBRL terbukti banyak memberikan
keuntungan bagi para pengguna laporan keuangan. Selain itu XBRL dapat
diterapkan di berbagai bidang bisnis. Salah satu perusahaan yang
menerapkan XBRL dalam sistem pelaporannya adalah General Dynamics.
General Dynamics merupakan salah satu perusahaan di Amerika Serikat.
General Dynamics adalah sebuah perusahaan market leader industri
penerbangan, kendaraan tempur, sistem persenjataan dan peluru, sistem
pembinaan dan marinir, dan sistem misi kritikal maklumat dan teknologi.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1952 yang merupakan penggabungan dari
Electric Boat Company, Consoldated Vultee (CONVAIR) dan beberapa
perusahaan lainnya. Setelah diakuisisi awal tahun 1990-an, perusahaan
menjual banyak barang yang berkaitan dengan pertahanan. Komsumen General
Dynamics ini di dominasi oleh pemerintah Amerika yaitu sekitar 72%,
kemudian disusul oleh perusahaan komersial dan non-komersial Amerika
masing-masing sebesar 10%, dan sisanya 8% merupakan non-pemerintahan
Amerika.
Berikut ini adalah contoh tampilan laporan keuangan General Dynamics yang menggunakan XBRL:
Gambar 1. Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Gambar 2. Neraca Konsolidasi
Gambar diatas adalah contoh tampilan laporan keuangan yang disajikan
menggunakan XBRL. Contoh dari tampilan laporan keuangan yang penulis
pilih adalah laporan laba rugi dan neraca konsolidasi. Dengan
menggunakan XBRL pengguna laporan keuangan dapat memilih sendiri
informasi laporan keuangan apa yang ingin dia ketahui mulai dari laporan
keuangan konsolidasi sampai semua detail yang berhubungan dengan
laporan keuangan. Dengan sistem ini laporan keuangan dapat disajikan
dengan lebih informatif, komunikatif dan efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
XBRL (eXtensible Bisnis Reporting Language) adalah sistem pelaporan
keuangan berbasis XML (Extensible Markup Language). Sistem pelaporan ini
mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang
biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Beberapa tahun belakangan
ini, XBRL mulai digunakan diberbagai negara di dunia. Penerapan sistem
ini juga direkomendasikan oleh lembaga internasional seperti lembaga
pasar modal internasional (Securities and Exchange Commission/SEC). Di
Indonesia sendiri XBRL telah diterapkan di beberapa perusahaan
multinasional dan sedang dicanangkan akan diterapkan pula di BEI.
XBRL menawarkan berbagai keunggulan seperti laporan keuangan dapat
disajikan dengan lebih transparan, mudah dipahami, diintegrasikan, dan
dianalisis oleh siapa saja. Selain itu, XBRL menawarkan keunggulan
lainnya seperti realtime, low cost, borderless, dan memungkinkan adanya
interaksi yang tinggi. XBRL dapat dikatakan sebagai bahasa komunikasi
elektronik bisnis karena dapat menyampaikan informasi keuangan suatu
bisnis dengan lebih transparan. Selain itu juga dapat diterapkan di
berbagai sektor bisnis seperti perusahaan, bursa efek, bank, regulator
pemerintah, dan lain sebagainya. Salah satu contoh kasus penerapan XBRL
di perusahaan adalah perusahaan General Dynamic asal Amerika Serikat.
3.2 Saran
Penulis sadar masih banyak kekurangan dari makalah ini karena
minimnya sumber. Sub bab cara kerja XBRL adalah salah satu sub bab yang
dirasa oleh penulis masih kurang jelas dan minim sumber. Hal ini di
karenakan sumber mengenai XBRL terutama di Indonesia masih sangat minim,
maka dari itu diharapkan banyak penelitian dan jurnal-jurnal yang
mengangkat tema ini.
Daftar Pustaka
David Lee, Samuel, dkk. 2012. Efektifitas Penggunaan Aplikasi Extensible
Business Reporting Language (XBRL) dalam Pengambilan Keputusan
Investasi di Indonesia.
http://en.wikipedia.org/wiki/XBRL (diakses tanggal 8 Oktober 2012)
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1894144/bei-kaji-penerapan-sistem-xbrl (diakses tanggal 12 Oktober 2012)
http://services.corporate-ir.net/SEC.Enhanced/SecCapsule.aspx?c=85778&fid=7390407 (diakses tanggal 14 Oktober 2012)
http://songketku-danurakhmat.blogspot.com/2012/08/xbrl-extensible-business-reporting.html (diakses tanggal 8 Oktober 2012)
http://vennysagita.blogspot.com/2011/02/xbrl-dalam-bisnis.html (diakses tanggal 7 Oktober 2012)
http://www.neraca.co.id/2012/08/14/investor-bakal-gampang-akses-data-emiten/ (diakses tanggal 14 Oktober 2012)
Plumlee, R. D., and M. A. Plumlee. 2008. Assurance on XBRL for financial reporting. Accounting Horizons 22 (3):353-368.
Richards, Jim, Barry Smith and Ali Saeedi. 2010. An Introduction to
XBRL. Working Paper, in:
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1007570
Wymeersch, Eddy. 2008. The use of XBRL in the European Financial Market.
Ghent University Financial Law Institute Working Paper No. 2008-06, in:
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=1130211
www.xbrl.org (diakses tanggal 8 Oktober 2012)