Selasa, 25 Oktober 2011

SarMag

     Minggu ini adalah minggu kedua kegiatan perkuliahan saya di kelas SMAK04 (SarMag Akuntansi Angkatan ke-4). I think so far so good meskipun ada beberapa mata kuliah yang tugasnya sudah lumayan menguras waktu. Tapi saya tidak tau kedepannya seperti apa dan bagaimana mudah-mudah kami anak SMAK04 bisa menjalani itu semua dengan baik. Well, kali ini saya akan memceritakan bagaimana saya sekarang bisa berada di kelas ini dan proses yang harus saya lewati.
     Sebelumnya, saya akan menjelaskan apa itu SarMag, mungkin sebagian dari Anda mahasiswa Gunadarma sudah mengetahuinya. Program SarMag (Sarjana Magister) merupakan salah satu program beasiswa yang ada di Universitas Gunadarma, program ini merupakan program axcelerasi/percepatan kuliah. Dimana, biasanya dengan waktu empat tahun kita dapat menyelesaikan program sarjana, dengan program SarMag ini kita dapat menyelesaikan program Sarjana dan Magister selama kurang lebih 4 tahun 4 bulan dengan biaya kuliah S1 dan di tambah biaya S2 yang tidak sebesar jika kita kuliah reguler S2. Mungkin di Universitas lain ada program seperti ini juga dengan nama program yang berbeda, tapi setau saya UG merupakan salah satu Universitas pelopor program ini. Mungkin sekarang timbul pertanyaan : bagaimana cara meningukuti program itu?
       Program ini diperuntukan bagi beberapa jurusan di UG termasuk salah satunya jurusan yang saya ambil yaitu Akuntansi. Pada tahun ini SarMag akuntansi merupakan angkatan yang ke-4. Calon siswa SarMag tidak perlu repot-repot mengajukan diri untuk masuk program ini. Bagi mahasiswa yang memiliki IPK di atas 3,5 pada semester 1 dan 2 akan otomatis menjadi salah satu calon siswa SarMag (IPK minimal setiap tahun bisa berbeda). Nah, sekarang saya akan menceritakan cerita saya bisa masuk kelas SarMag.
       Sebelum masuk UG saya tidak pernah tau kalau UG mempunyai program ini. Saya tahu program ini pada saat semester 1 beberapa orang dosen menceritakan adanya program ini dan memotivasi kami untuk meningkatkan terus IPK kami. Dan akhirnya semester 1 dan 2 pun telah selesai, tapi tidak ada sama sekali terdengar informasi tentang program ini, saya pikir mungkin kelas SarMag telah terbentuk kan saya bukan salah satu dari siswa kelas itu karena pada saat libur semester genap sudah ada pembagian kelas di baak kampus. Program ini hanya ada bagi mahasiswa S1 tingkat 3, tapi 1 minggu sebelum masuk kuliah yaitu pada hari Sabtu, 10 September saya dapat sms yang mengatas namakan dari kampus yang isinya kurang lebih menanyakan nama, panggilan untuk menghadiri briefing tentang sosialisasi program SarMag dan jika kita telah mendapat sms itu di minta untuk memberi balasan konfirmasi dengan menyebutkan nama lengkap ke no tsb (tidak semua calon mendapat sms, ada pula yang dapat telepon). Waktu itu perasaan saya sangat terkejut dan tidak percaya ternyata saya masuk dalam calon siswa SarMag. Waktu tingkat 1, saya kelas 1EB13 dan ada 4 orang teman sekelas saya lainnya yang mendapat sms tsb. Dan perlu di ingat, sebaiknya saat memberi data diri ke kampus usahakan nomer telepon yang kita beri tidak kita ganti jika ada perubahan segera lapor ke PSA karena dikhawatirkan kampus tidak dapat menghubungi kita.
      Pada Senin, 12 September para calon mengikuti briefing di kampus D dan mendapat penjelasan tentang apa itu program SarMag, sistem perkuliahan, biaya, dan lain-lain tentang SarMag. Sebenarnya program ini dapat diikuti oleh mahsiswa lainnya yang tidak mendapat panggilan tapi harus membayar biaya penuh S2 di UG yang kira-kira sebesar 97jt dan lolos beberapa test juga. Tapi bagi calon yang memang di panggil oleh kampus hanya membayar 10jt karena ini merupakan beasiswa. Jadi kita membayar biaya kuliah S1 seperti biasa plus biaya tambahan 10jt, itu sudah termasuk 1 unit laptop dan fasilitas-fasilitas plus-plus lainnya. Siswa SarMag pertahunnya persatu jurusan hanya ada 1 kelas dan itu pun jumlah siswanya tidak sebanyak kelas reguler. Tahun-tahun sebelumnya perkelas tidak lebih dari 15 siswa, tapi pada angkatan Akuntansi tahun ini yaitu kelas saya mencapai 31 orang.
        Pada saat briefing juga diberikan jadwal test toefl dan wawancara. Nah, selain harus mempunyai IPK yang bagus kita juga harus melewati beberapa tahapan seleksi yaitu test toefl dan wawancara. Selang dua hari yaitu hari Rabu, 14 September diadakan test toefl. Score minimal untuk dapat lolos yaitu 500 (bisa berubah-ubah tiap tahun). Keesokannya yaitu hari Kamis, 15 September ada test wawancara, pada test ini satu siswa di wawancara oleh dua dosen. Dan pengumuman direncanakan akan di umumkan pada hari sabtu, 17 September jam 10 pagi. Saat hari yang ditentukan perasaan saya campur aduk gak karuan antara penasaran, takut, dan deg-degkan. Jam 10 ada telepon dari kampus, saya pikir pengumuman kelulusan ternyata saat itu telepon yang diterima oleh setiap siswa berbeda-beda. Saat itu saya mendapat informasi bahwa pengumuman di tunda dan saya harus mengikuti les toefl dari kampus dari hari senin-jumat karena nilai toefl yang masih belum memenuhi persyaratan dan pada sabtu test toefl kembali. Dan ada beberapa siswa yang mendapat telepon yang menyatakan dirinya 1 minggu ini masuk kelas reguler biasa sementara pengumuman ditunda, yang masuk kelas reguler nilai toeflnya sudah cukup bagus. Pemberian les toefl da test toefl ulang ini baru terjadi pada tahun ini, tidak tau karena banyak nilai toefl yang di bawah rata-rata atau ada kebijakan lain dari kampus, yang pasti semua calon waktu itu hanya mempunyai waktu 2 hari untuk mempersiapkan tes toefl mungkin itu salah satu penyebab nilai di bawah standar.
        Hari Senin, 19 September disaat teman-teman saya yang lain mulai masuk kuliah seperti biasa dengan formasi kelas baru, saya malah harus absen dan mengikuti les di kampus. Kebetulan saya masuk kelas 2EB01 saat itu, dan sebagian besar siswa kelas 2EB01 merupakan calon siswa SarMag, saat itu ada dua kelas les toefl yang terdiri kurang lebih 100 orang dari semua jurusan. Jika kita tidak berminat dengan program ini kita bisa absen dari berbagai tahap seleksi dan otomatis gugur sebagai calon siswa SarMag. Setelah 5 hari mendapat les toefl, Sabtu 24 September test toefl kembali dilaksanakan dan rencananya hari senin akan di umumkan hasilnya.
           Sambil menunggu pengumuman kami dipersilahkan masuk kelas reguler biasa, tapi kebetulan pada hari senin saya tidak ada jam kuliah dan ternyata pengumuman masih belum di umumkan karena di undur kembali. Saya sudah merasa hopeless karena saya pikir di kelas 2EB01 juga yang sudah dalam posisi aman (tidak harus mengikuti test toefl  ulang) sudah lumayan banyak kurang lebih 10 orang, saya sangat pesimis karena katanya satu kelas akan diisi maksimal oleh 15 orang siswa. Pengumuman juga mengalami keterlambatan lagi, dan pada akhirnya Kamis, 29 September beberapa teman di kelas saya mendapat telepon pengumuman kelulusan dan pada saat itu saya sudah semakin pesimis, dan akhirnya saya sangat terkejut saat hp saya menerima panggilan masuk yang nomernya tidak saya kenal saat itu perasaan saya campur aduk dan deg-degkan dan teleponnya berisi...... 
"Ini dengan Ely Puji Setianingsih? selamat Anda masuk dalam program SarMag, hari sabtu diharapkan briefing di kampus Simatupang lantai 6 dengan membawa materai jam 1 siang"
Langsung saat itu saya speechless, lemes, dan seneng bukan kepalang. 
          Akhirnya sabtu itu yang lolos seleksi briefing di kampus Simatupang dan menandatangani kontrak perjanjian di atas materai. Tahun ini jurusan akuntansi yang lolos 32 orang dan 1 orang mengundurkan diri tidak datang saat briefing hari sabtu. 
           Banyak kelebihan yang dapat kita dapatkan di kelas SarMag, selain dengan waktu sama dengan S1 kita dapat S2 juga dalam jangka waktu sama, pembelajaran yang lebih efektif karena jumlah siswa tidak sebanyak kelas reguler, fasilitas yang lebih karena kelas SarMag mempunyai tempat kuliah terpisah yaitu di Graha Simatupang, kualitas dosen terbaik minimal bergelar Dr, wifi cepat, fasilitas yang lengkap dan bagus, kesempatan kuliah ke luar negeri, dan lain-lain.
          Tapi memang skripsi dan tesis kita di tuntut menggunakan bahasa Inggris, dan kadang-kadang pengantar perkuliahannya menggunakan bahasa Inggris. Tapi jangan takut, di kelas ini kita tidak harus pintar di bidang akademik dan pandai bahasa inggris yang terpenting kita sungguh-sungguh belajar dan berusaha so kita dapat mengikuti. Intinya "jangan takut", setelah Anda berada di kelas itu semua yang terbayangkan menakutkan sebelumnya akan berubah. Yang penting kita terus berusaha melakukan yang terbaik. Good luck guys :)

2 komentar:

  1. ka mau tanya, aku anak gundar angkatan 2011..
    kalau test toeflnya harus ikut tes dari kampus apa boleh pake sertifikat yang udah ada?
    makasih ya ka

    BalasHapus
  2. Kak mau tanya pas tes sarmag, ipk semester 1 & 2 nya berapa ya kak? Thanks

    BalasHapus

Silahkan beri komentar Anda :