ANALISIS JURNAL
- Judul :
EFISIENSI
PRODUKSI KOMODITAS LADA DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
2. Pengarang :
2. Pengarang :
Amiruddin Syam
3. Tahun :
2002
4. Tema :
3. Tahun :
2002
4. Tema :
Ekonomi Mikro
(Efisiensi Produksi)
5. Latar Belakang :
5. Latar Belakang :
Sektor
pertanian merupakan sektor yang paling tangguh dalam meghadapi krisis ekonomi. Salah
satu komoditas perkebunan yang menjadi andalan ekspor Indonesia adalah komoditas
lada. Indonesia adalah salah satu produsen lada terbesar dunia bersama India,
Malaysia dan Brazil. Dan menguasai 35% pangsa pasar lada dunia. Selama dasawarsa
terakhir ini beberapa komoditas mengalami peningkatan yang berarti tapi pada
umumnya dibarisan perkebunan rakyat peningkatan tersebut belum dirasakan. Selama
ini komoditas lada kita kalah bersaing atau masih menempati posisi raw material dalam pasar ekspor. Penelitian
yang dapat menunjukkan keadaan perkembangan komoditas lada sangat diperlukan
untuk menginformasikan sampai dimana state
of the art secara sistematik produksi dan efisiensi komoditas lada dan
melihat fungsi produksi lada termasuk (production
possibility frontier) serta peubah mana saja yang mempengaruhi fungsi
produksi tersebut. Lokasi penelitian dilakukan di Propinsi Bangka Belitung
karena propinsi ini mempunyai potensi lada yang cukup tinggi dan menyumbangkan
47% dari produksi lada nasional. Dan penelitian ini merupakan pengembangan
hasil penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Efisiensi Produksi Komoditas
Perkebunan” (Lokollo, et al. 2002).
6. Metodelogi :
6. Metodelogi :
Metode yang
digunakan adalah pengumpulan data dari penelitian sebelumnya maupun dengan cara
wawancara langsung. Selain itu dalam dalam metode analisis digunakan metodelogi
model penelitian. Data base input-output dikumpulkan melalui wawancara dengan petani langsung. Analisa regresi dan model ekonometrik akan dipergunakan untuk menduga fungsi produksi komoditas lada. Model yang sama akan dipergunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi komoditas yang bersangkutan. Ada lima model penelitian yang digunakan antara lain :
Model 1 dan 2
Model 3
Model 4
TE (Technological Effisiency)
Model 5
Dalam penelitian ini model operasional yang dipakai adalah model fungsi produksi frontier stokastik Cobb-Douglass sebagai berikut:
7. Hasil dan Analisis :
Model 1 dan 2
Model 3
Model 4
TE (Technological Effisiency)
Model 5
Dalam penelitian ini model operasional yang dipakai adalah model fungsi produksi frontier stokastik Cobb-Douglass sebagai berikut:
ANALISIS
EFISIENSI PRODUKSI KOMODITAS LADA
Banyak faktor yang
mempengaruhi efisiensi produksi lada baik itu faktor eksternal maupun internal.
Keragaan Pengembangan
Lada :
ü Kebijakan
nasional pengembangan lada
Kebijakan nasional
pengembangan lada dilakukan untuk meningkatkan produksi dan ekspor lada. Pemerintah
melakukan program seperti peningkatan produktivitas, pengembangan sarana
prasarana pengolahan dan pengembangan informasi pasar. Kebijakan nasional yang
dilakukan berdampak positif dan berbanding lurus dengan efisiensi produksi lada
karena meningkatkan areal dan produksi lada selama 10 tahun terakhir
(1991-2000).
ü Perkembangan
lada di Propinsi Bangka Belitung
Selama kurun waktu
lima tahun (1996-2000) perkembangan komoditas lada di Propinsi Bangka Belitung
menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan 7,01% untuk
luas areal dan 7,66% untuk produksinya, sedangkan pertumbuhan rata-rata per
tahun untuk tingkat hasil atau produktivitas lada (kg/ha/th) adalah 1,95%.
Keragaan Usahatani Komoditas Lada :
Keragaan Usahatani Komoditas Lada :
ü Karakteristik
petani
Karakteristik petani
juga mempengaruhi efisiensi produksi lada, faktor internal antara lain seperti
: umur petani, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah anggota rumah
tangga, lahan milik dan luas garapannya. Usia petani berhubungan dengan tingkat
produktivitasnya dalam bekerja, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, lahan
milik serta luas garapannya berhubungan dengan proses produksi, dan jumlah
anggota rumah tangga berbanding lurus dengan efisiensi produksi karena semakin
banyak jumlah anggota rumah tangga maka akan semakin banyak orang yang bekerja,
karena biasanya para petani ini menggunakan tenaga anggota keluarga. Sedangkan faktor
eksternalnya adalah ketersediaan paket teknologi dengan sarana produksinya
secara lokalitas di tingkat usahatani, kredit produksi, harga input produksi
dan hasil produksi yang memadai, lembaga pemasaran serta lembaga penyuluhan di
wilayah kerjanya. Faktor eksternal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap
efisiensi produksi lada.
ü Penerapan
teknologi budidaya tanaman lada
Untuk mengefisienkan
produksi lada juga harus diterapkan teknologi budidaya tanaman lada. Hal yang
harus diperhatikan adalah : pola dan sistim pertanaman, persiapan pertanaman,
tanam, penyulaman dan pangkas, kegiatan pemeliharaan, pemupukan, proteksi
tanaman, panen dan pasca panen, dan pemasaran hasil. Semakin baik penerapan
teknologi budidaya tanaman lada dan semakin baiknya penanganan terhadap hal-hal
tersebut maka akan semakin efisien produksinya. Tetapi iklim dan harga juga
turut mendukung efisiensi produksi, semakin cocok iklim maka produksinya pun
akan semakin efisien dan semakin tinggi harga maka para petani akan
berlomba-lomba untuk meningkatkan produksinya.
ü Analisis
Finansial Usahatani Lada :
Usahatani lada
masih memberikan keuntungan bagi petani karena gross benefit yang lebih besar dari pada cost yang dikeluarkan.
FUNGSI
PRODUKSI, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN ESTIMASI TINGKAT EFISIENSI TEKNIS
Komoditas perkebunan
masih mempunyai tingkat produktivitas yang rendah dan diikuti dengan tingkat efisiensi
yang rendah pula. Secara empiris, petani tidak selalu dapat mencapai tingkat
efisiensi tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.
Hasil estimasi fungsi produksi dari komoditas lada tertera pada Tabel 12 dibawah ini :
Tabel 12. Hasil Dugaan Parameter Fungsi Produksi Frontier Stokastik Komoditas Lada di
Propinsi Bangka Belitung
Dalam penelitian ini tidak ada satupun peubah yang nyata mempengaruhi fungsi produksi walaupun dalam penelitian ini tenaga kerja dan pupuk merupakan dua komponen terbesar biaya yang dikeluarkan dalam usahatani lada. Keduanya mempunyai proporsi sekitar 78,01% dari total biaya. Nilai positif ini berarti berbanding lurus antara input dan produksi tapi tidak signifikan.
Pada gambar dibawah, sebaran TE (Technological Efficiency) petani lada di Bangka Belitung yang terbesar adalah sekitar 48,4% dan terlihat masih ada peluang peningkatan TE di sebaran petani yang memiliki TE lebih kecil daripada 0,7. Rataan TE dari keseluruhan sampel petani adalah 0,71.
Hasil estimasi fungsi produksi dari komoditas lada tertera pada Tabel 12 dibawah ini :
Tabel 12. Hasil Dugaan Parameter Fungsi Produksi Frontier Stokastik Komoditas Lada di
Propinsi Bangka Belitung
Dalam penelitian ini tidak ada satupun peubah yang nyata mempengaruhi fungsi produksi walaupun dalam penelitian ini tenaga kerja dan pupuk merupakan dua komponen terbesar biaya yang dikeluarkan dalam usahatani lada. Keduanya mempunyai proporsi sekitar 78,01% dari total biaya. Nilai positif ini berarti berbanding lurus antara input dan produksi tapi tidak signifikan.
Pada gambar dibawah, sebaran TE (Technological Efficiency) petani lada di Bangka Belitung yang terbesar adalah sekitar 48,4% dan terlihat masih ada peluang peningkatan TE di sebaran petani yang memiliki TE lebih kecil daripada 0,7. Rataan TE dari keseluruhan sampel petani adalah 0,71.
8. Simpulan
dan Rekomendasi:
Simpulan
Usahatani lada
masih memberikan keuntungan bagi petani karena gross benefit yang lebih besar dari pada cost yang dikeluarkan. Selain faktor fisik seperti sarana produksi
yang mempengaruhi fungsi produksi lada, masih banyak faktor ekternal lain yang
mempengaruhi seperti iklim dan harga. Tetapi hal ini masih perlu diteliti atau
dikonfirmasi.
Rataan TE (Technological Efficiency) untuk petani
sampel lada adalah 0,71. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada peluang untuk
meningkatkan produksi lada. Dari segi TE komoditas lada tidak memiliki sebaran
yang merata. Ini berarti bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan kapabilitas
managerial sebagai faktor internal yang dapat mempengaruhi proses atau fungsi
produksi lada.
Rekomendasi
Jurnal ini sudah
cukup gamblang dan lengkap dalam menjelaskan masalah yang dibahas. Selain itu
data yang ditampilkan disertakan dengan tabel dan grafik pula sehingga
membuatnya menarik. Tetapi akan lebih baiknya dalam model matematisnya dibuat
lebih ringkas dan sederhana sehingga dapat mempermudah pembaca dalam memahaminya.
Sumber : Jurnal EFISIENSIPRODUKSI KOMODITAS LADA DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
Sumber : Jurnal EFISIENSIPRODUKSI KOMODITAS LADA DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
Link Dosen : Dr. Prihantoro