Kamis, 26 Januari 2012

Analisis Jurnal


ANALISIS JURNAL 

  1. Judul                                 :
EFISIENSI PRODUKSI KOMODITAS LADA DI PROPINSI BANGKA BELITUNG
     2.  Pengarang                        :
Amiruddin Syam
     3.  Tahun                               :
2002
     4.  Tema                                 :
Ekonomi Mikro (Efisiensi Produksi) 
    5.  Latar Belakang                 :
Sektor pertanian merupakan sektor yang paling tangguh dalam meghadapi krisis ekonomi. Salah satu komoditas perkebunan yang menjadi andalan ekspor Indonesia adalah komoditas lada. Indonesia adalah salah satu produsen lada terbesar dunia bersama India, Malaysia dan Brazil. Dan menguasai 35% pangsa pasar lada dunia. Selama dasawarsa terakhir ini beberapa komoditas mengalami peningkatan yang berarti tapi pada umumnya dibarisan perkebunan rakyat peningkatan tersebut belum dirasakan. Selama ini komoditas lada kita kalah bersaing atau masih menempati posisi raw material dalam pasar ekspor. Penelitian yang dapat menunjukkan keadaan perkembangan komoditas lada sangat diperlukan untuk menginformasikan sampai dimana state of the art secara sistematik produksi dan efisiensi komoditas lada dan melihat fungsi produksi lada termasuk (production possibility frontier) serta peubah mana saja yang mempengaruhi fungsi produksi tersebut. Lokasi penelitian dilakukan di Propinsi Bangka Belitung karena propinsi ini mempunyai potensi lada yang cukup tinggi dan menyumbangkan 47% dari produksi lada nasional. Dan penelitian ini merupakan pengembangan hasil penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Efisiensi Produksi Komoditas Perkebunan” (Lokollo, et al. 2002).
    6.  Metodelogi                        :
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dari penelitian sebelumnya maupun dengan cara wawancara langsung. Selain itu dalam dalam metode analisis digunakan metodelogi model penelitian. Data base input-output dikumpulkan melalui wawancara dengan petani langsung. Analisa regresi dan model ekonometrik akan dipergunakan untuk menduga fungsi produksi komoditas lada. Model yang sama akan dipergunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi komoditas yang bersangkutan. Ada lima model penelitian yang digunakan antara lain :
Model 1 dan 2
Model 3
Model 4
TE (Technological Effisiency)
Model 5
Dalam penelitian ini model operasional yang dipakai adalah model fungsi produksi frontier stokastik Cobb-Douglass sebagai berikut:

   7. Hasil dan Analisis               :
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI KOMODITAS LADA
Banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi produksi lada baik itu faktor eksternal maupun internal.
Keragaan Pengembangan Lada  :
ü  Kebijakan nasional pengembangan lada
Kebijakan nasional pengembangan lada dilakukan untuk meningkatkan produksi dan ekspor lada. Pemerintah melakukan program seperti peningkatan produktivitas, pengembangan sarana prasarana pengolahan dan pengembangan informasi pasar. Kebijakan nasional yang dilakukan berdampak positif dan berbanding lurus dengan efisiensi produksi lada karena meningkatkan areal dan produksi lada selama 10 tahun terakhir (1991-2000).
ü  Perkembangan lada di Propinsi Bangka Belitung
Selama kurun waktu lima tahun (1996-2000) perkembangan komoditas lada di Propinsi Bangka Belitung menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan rata-rata pertumbuhan 7,01% untuk luas areal dan 7,66% untuk produksinya, sedangkan pertumbuhan rata-rata per tahun untuk tingkat hasil atau produktivitas lada (kg/ha/th) adalah 1,95%.
Keragaan Usahatani Komoditas Lada :
ü  Karakteristik petani
Karakteristik petani juga mempengaruhi efisiensi produksi lada, faktor internal antara lain seperti : umur petani, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah anggota rumah tangga, lahan milik dan luas garapannya. Usia petani berhubungan dengan tingkat produktivitasnya dalam bekerja, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, lahan milik serta luas garapannya berhubungan dengan proses produksi, dan jumlah anggota rumah tangga berbanding lurus dengan efisiensi produksi karena semakin banyak jumlah anggota rumah tangga maka akan semakin banyak orang yang bekerja, karena biasanya para petani ini menggunakan tenaga anggota keluarga. Sedangkan faktor eksternalnya adalah ketersediaan paket teknologi dengan sarana produksinya secara lokalitas di tingkat usahatani, kredit produksi, harga input produksi dan hasil produksi yang memadai, lembaga pemasaran serta lembaga penyuluhan di wilayah kerjanya. Faktor eksternal tersebut juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi produksi lada.
ü  Penerapan teknologi budidaya tanaman lada
Untuk mengefisienkan produksi lada juga harus diterapkan teknologi budidaya tanaman lada. Hal yang harus diperhatikan adalah : pola dan sistim pertanaman, persiapan pertanaman, tanam, penyulaman dan pangkas, kegiatan pemeliharaan, pemupukan, proteksi tanaman, panen dan pasca panen, dan pemasaran hasil. Semakin baik penerapan teknologi budidaya tanaman lada dan semakin baiknya penanganan terhadap hal-hal tersebut maka akan semakin efisien produksinya. Tetapi iklim dan harga juga turut mendukung efisiensi produksi, semakin cocok iklim maka produksinya pun akan semakin efisien dan semakin tinggi harga maka para petani akan berlomba-lomba untuk meningkatkan produksinya.
ü  Analisis Finansial Usahatani Lada :
Usahatani lada masih memberikan keuntungan bagi petani karena gross benefit yang lebih besar dari pada cost yang dikeluarkan.
FUNGSI PRODUKSI, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN ESTIMASI TINGKAT EFISIENSI TEKNIS
Komoditas perkebunan masih mempunyai tingkat produktivitas yang rendah dan diikuti dengan tingkat efisiensi yang rendah pula. Secara empiris, petani tidak selalu dapat mencapai tingkat efisiensi tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.
Hasil estimasi fungsi produksi dari komoditas lada tertera pada Tabel 12 dibawah ini :
Tabel 12. Hasil Dugaan Parameter Fungsi Produksi Frontier Stokastik Komoditas Lada di
Propinsi Bangka Belitung
Dalam penelitian ini tidak ada satupun peubah yang nyata mempengaruhi fungsi produksi walaupun dalam penelitian ini tenaga kerja dan pupuk merupakan dua komponen terbesar biaya yang dikeluarkan dalam usahatani lada. Keduanya mempunyai proporsi sekitar 78,01% dari total biaya. Nilai positif ini berarti berbanding lurus antara input dan produksi tapi tidak signifikan.
Pada gambar dibawah, sebaran TE (Technological Efficiency) petani lada di Bangka Belitung yang terbesar adalah sekitar 48,4% dan terlihat masih ada peluang peningkatan TE di sebaran petani yang memiliki TE lebih kecil daripada 0,7. Rataan TE dari keseluruhan sampel petani adalah 0,71. 

  8.  Simpulan dan Rekomendasi:
Simpulan
Usahatani lada masih memberikan keuntungan bagi petani karena gross benefit yang lebih besar dari pada cost yang dikeluarkan. Selain faktor fisik seperti sarana produksi yang mempengaruhi fungsi produksi lada, masih banyak faktor ekternal lain yang mempengaruhi seperti iklim dan harga. Tetapi hal ini masih perlu diteliti atau dikonfirmasi.
Rataan TE (Technological Efficiency) untuk petani sampel lada adalah 0,71. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan produksi lada. Dari segi TE komoditas lada tidak memiliki sebaran yang merata. Ini berarti bahwa masih ada peluang untuk meningkatkan kapabilitas managerial sebagai faktor internal yang dapat mempengaruhi proses atau fungsi produksi lada.
Rekomendasi
Jurnal ini sudah cukup gamblang dan lengkap dalam menjelaskan masalah yang dibahas. Selain itu data yang ditampilkan disertakan dengan tabel dan grafik pula sehingga membuatnya menarik. Tetapi akan lebih baiknya dalam model matematisnya dibuat lebih ringkas dan sederhana sehingga dapat mempermudah pembaca dalam memahaminya.

Sumber : Jurnal EFISIENSIPRODUKSI KOMODITAS LADA DI PROPINSI BANGKA BELITUNG

Link Dosen : Dr. Prihantoro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar Anda :